Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Ramadan Bulan Penuh Hidayah!

"DENGAN hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 bertepatan 17 Ramadan, hari Nuzulul Quran (Buras [15-8]), hari kemerdekaan kita itu pun puncak hidayah—turunnya ilmu pengetahuan—pencerahan Ilahiah!" ujar Umar. "Sejalan dengan itu, setiap Ramadan negeri kita juga menjadi bulan penuh hidayah, tadarus membaca Alquran dilakukan saksama setiap malam di masjid-masjid, surau-surau, maupun rumah-rumah!"

"Semoga hidayah pencerahan Ilahiah menyinari bangsa Indonesia yang memperingati 65 tahun kemerdekaan di bulan Ramadan! Amin!" timpal Amir. "Siklus pertemuan hari kemerdekaan dan Ramadan yang penuh hidayah membersitkan harapan kembalinya hidayah yang mencerahkan para pemimpin bangsa seperti pada bapak pendiri Republik Indonesia, yang berkat kemerdekaannya menempatkan Indonesia menjadi lokomotif penghela kemerdekaan bangsa-bangsa terjajah di dunia!"

"Dalam konteks kekinian, kita bisa menemukan titik restart yang baik dan benar hingga mampu mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain yang dahulu di belakangnya, dan menyalip emerging countries atau BRIC—Brasil, Rusia, India, China—bahkan membuat loncatan fenomenal di balik decline industri yang mengadang negara-

negara maju!" sambut Umar. "Untuk itu, selaras dengan tumpuan harap pada hidayah, para pemimpin masa kini sewajarnya istikamah, dengan ikhlas, sungguh-sungguh dan jujur untuk reorientasi—memurnikan semua tugas dari segala kepentingan politik kekuasaan golongan atau pribadi dengan selubung retorika, menjadi semata-mata demi kepentingan rakyat dan kemajuan negara!"

"Hanya dengan demikian hidayah yang digapai lewat tadarus Ramadan seantero negeri mungkin mengkristal dengan binar cahaya yang cerah menerangi titik restart pada langkah yang tepat dan benar untuk membawa bangsa ini keluar dari tumpukan masalah yang dari hari ke hari terus semakin ruwet!" tegas Amir. "Artinya, Ramadan penuh hidayah yang hadir bersama hari kemerdekaan bangsa, perlu disikapi dan dimaknai sesuai bobot tantangan yang dihadapi, bukan sekadar basa-basi atau retoris belaka!"

"Dengan intensnya tadarus seantero negeri, jika para pemimpin benar-benar tulus berusaha menggapai pijar cahaya (nur) hidayah yang menerangi jalan keluar bagi bangsa intuk dari keterpurukan berkepanjangan, bahkan mukjizat pun sebagai tanda kemahaagungan-Nya bukan mustahil dihadirkan-Nya!" timpal Umar. "Seperti mukjizat kemerdekaan yang telah Dia karuniakan kepada bangsa Indonesia!"




0 komentar: