Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Ibadah Senyum Vs Kaca Gelap!


NAIK mobil menuju kota, sepanjang jalan Tina membuka kaca mobil menebar senyum.

"Nanti dikira orang kau pelarian RSJ, senyum sendiri terus!" tegur Toni yang menyetir.

"Kata ustaz senyum itu ibadah!" kilah Tina.

"Tapi tidak dari atas mobil sepanjang jalan!" timpal Toni. "Kalau tidak gila, dikira mejeng! Dinilai orang negatif, apalagi dengan membuka kaca gelap mobil di panas terik begini! Sudah memalukan, kegerahan pula!"

"Untuk ibadah, meski sekadar senyum, wajar jika harus berkorban baik kegerahan maupun dikira ini-itu!" tegas Tina. "Lebih lagi dengan membuka kaca gelap mobil, tanpa warga sadari kita sedang mengatasi benturan budaya!"

"Benturan budaya apaan?" potong Toni.


"Budaya sosial kekerabatan masyarakat kita versus budaya individualisme!" tegas Tina. "Setiap perangkat teknologi diciptakan berdasar latar belakang ideologi masyarakatnya! Kaca gelap mobil bukan sekadar untuk kenyamanan, lebih dari itu untuk gaya hidup individualistik, yang cenderung menutup diri dari kehidupan sosial sekitarnya! Bahkan telah menyulut cultural shock, memaksa orang jadi antisosial—barang siapa membuka kaca mobil dan mengulurkan bantuan kepada pengemis atau anak telantar, diancam denda satu juta atau satu bulan kurungan!"

"Tidak menyangka budaya individualisme bawaan ideologi negeri asal kaca gelap mobil mendorong elite kita sejauh itu, antisosial dalam masyarakat Timur yang kental budaya sosial-kekerabatannya!" timpal Toni. "Belum lagi dihadapkan pada ajaran agama yang demikian banyak perintah Tuhan dan sunah Rasul agar kita mengasihi fakir miskin, yatim piatu, atau anak-anak telantar! Ternyata sedahsyat itu cultural shock yang terjadi!"

"Sebagai umat beragama berakal sehat—yang akalnya tak sehat bebas dari kewajiban ibadah fardu—kita lihat apakah tindakan antisosial bertentangan dengan ajaran agama itu solusi tepat," ujar Tina. "Di Jakarta, pembersihan peminta-minta dan anak telantar dari persimpangan jalan dengan dalih memacetkan lalu lintas! Terbukti, setelah mereka disapu bersih, lalu lintas malah jadi lebih macet! Di kota lain, aturan itu dibuat untuk menunjukkan ketegasan kepala daerah, memperkuat citra kepemimpinan memasuki pilkada! Kepala daerah yang di atas kertas paling populer itu, kalah dalam pilkada!"

"Oke! Karena di kawasan kebon, tak ada lagi yang butuh ibadah senyummu, kini tutup kacanya!" tegas Toni. "Silakan tidur, juga merupakan ibadah bagi orang puasa!"

0 komentar: