Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Kaisar Caligula Angkat Kudanya


"CALIGULA, kaisar ketiga Roma (berkuasa 37-41 Masehi) mengangkat kuda kesayangannya, Incitatus, menjadi senator!" ujar Umar. "Sebagai senator negara adidaya, Incitatus diberi rumah mewah dan pelayan! Pesta-pesta besar diadakan dengan 'Senator Incitatus' sebagai tuan rumahnya!"

"Caligula sebenarnya sukses mengujudkan hidup sederhana di istana dalam 200 hari memerintah!" sambut Amir. "Tapi sejak jatuh hati pada Drusilla, adik kandungnya, menyuruh si adik meninggalkan suaminya, Caligula berubah jadi penguasa absolut! Ia katakan hal itu biasa pada Firaun-Firaun Mesir, sedang saat itu Roma memerintah Mesir, jadi ia lebih tinggi dari Firaun!"

"Caligula mendewakan diri, tak ada yang berani menolak perintahnya!" timpal Umar.

"Hal tragis menimpa Gemelius, sepupu sesama pewaris takhta dari kakeknya, Tiberius! Saat makan malam mulut Gemelius bau obat batuk, oleh Caligula dituduh minum penawar racun! Gemelius ia perintahkan bunuh diri dengan pedangnya sendiri!"


"Unjuk kekuasaannya absolut, selain mengangkat kudanya jadi senator, Caligula melakukan banyak hal sesukanya!" tegas Amir. "Saat kebun binatang kehabisan stok daging makanan hewan, Caligula menetapkan, semua tahanan yang kepalanya botak dijadikan makanan hewan tersebut!"

"Merasa setara dewa, Caligula tak lagi mandi air biasa! Ia mandi aneka wewangian mahal! Juga perjamuan megah yang setiap kali menghabiskan 2,5 juta dinar!" timpal Umar. "Pemborosan itu menguras keuangan negara peninggalan Tiberius! Untuk mengisi kembali kas negara, Caligula menetapkan pajak atas hampir semua barang!"

"Juga ia tangani sendiri pelelangan budak dan gladiator, sebagai juru lelang!" tambah Amir. "Ia undang paksa orang-orang kaya, siapa yang mengangguk meski karena mengantuk, dianggap deal atas harga yang ia tawarkan! Pernah terjadi ketika seorang peserta lelang tertidur, saat terjaga menemukan dirinya telah membeli 13 gladiator dengan harga amat mahal, 2,25 juta dinar!"

"Kekejaman Caligula hingga dibenci di hampir seluruh kemaharajaan Romawi berujung pada 24 Januari 41," ujar Umar, "Ia hina melampaui batas perwira pengawalnya, Cassius Charerea, hingga Cassius menebaskan pedangnya ke bahu Caligula! Tindakan Cassius itu diikuti pasukannya, sampai Caligula tewas!"

"Caligula merupakan contoh penguasa yang suka bertindak sesukanya, bertentangan dengan akal sehat karena merasa tak ada yang berani menolak putusannya!" tegas Amir.

"Anehnya, di zaman modern ini pun ada saja penguasa seperti itu!"

0 komentar: