"MESKI segala usaha dan dana ditingkatkan untuk mencegah dan menekan kecelakaan musim mudik Lebaran, ternyata jumlahnya masih terus meninghkat!" ujar Umar. "Tercatat pada H+1 (1 September 2011) jumlah kecelakaan telah mencapai 2.998, dibanding tahun sebelumnya setelah H+7 jumlahnya 2.246 kecelakaan! Sampai H+7 nanti jumlah korban tewas juga akan lebih besar dari tahun lalu, 539 jiwa. (Kompas.com, 2-9). Sampai H+3 saja (3 September), pada 2011 ini korban tewas telah mecapai 587 orang!" (Metro TV, 3-9)
"Menurut pihak kepolisian dalam perbincangan di Metro TV (2-9), 72% dari kecelakaan mudik 2011 itu dialami sepeda motor, dengan penyebab utama faktor manusia—ngantuk dan kelelahan!" timpal Amir. "Itu menunjukkan segala bentuk sosialisasi dan bimbingan untuk berkendara sepeda motor secara standar, termasuk standar kapabilitas fisik dan mentalnya, tak mampu memperbaiki perilaku mereka berkendara di jalan raya! Sehingga, agar berhati-hati demi nyawa sendiri dan orang tercinta yang diboncengnya pun, tak dipedulikan!"
"Faktor manusia sebagai penyebab kecelakaan itu memang ruwet!" tegas Unar. "Lebih lagi karena faktor itu menjadi cerminan lemahnya sistem perlalulintasan secara keseluruhan! Terutama terkait dengan kewenangan polisi, yang melepas jutaan orang mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya tanpa kapabilitas berkendara yang teruji sesuai dengan standar! SIM belum menjadi standar kapabilitas tersebut! Di Jepang, misalnya, meskipun ujian praktek lebih lima kali, kalau belum lulus tetap tak diberi SIM!"
"Faktor manusia itu ditambah kerentanannya oleh faktor kenderaan dan jalan!" timpal Amir. "Kendaraannya banyak yang justru masih baru, dibeli dengan pilihan daya pacunya, padahal kemampuan orangnya mengendarai dalam kecepatan tinggi belum teruji! Jelas, kecelakaan tinggal soal waktu! Lalu, jalannya juga masih menjadi satu dengan kendaraan besar, bus, dan truk! Berebut jalan, menyalip dan memotong kendaraan besar itu, sekali salah perhitungan langsung tinggal nama!"
"Dengan jumlah sepeda motor di Indonesia 2009 saja 51 juta, menurut Ketua Asosiasi Industri Seperda Motor Indonesia Gunadi Sindhuwinata setiap tahun tumbuh 12,5% hingga 15%, (Tempo Interaktif, 29-5-2010) berarti kini ada sekitar 60 juta sepeda motor, kondisi jalan raya dan pemakaiannya seperti sekarang semakin membahayakan pengemudi sepeda motor!" tegas Umar. "Prospeknya, seluruh Pemda harus membangun jalur khusus sepeda motor, contohnya seperti jalan raya Yogya-Prambanan! Tanpa itu, jalan raya makin mantap menjadi the killing field bagi pengendara sepeda motor!" ***
0 komentar:
Posting Komentar