"KAKEK gundul sejak Jumat dijemput orang Jakarta kok belum kembali?" tanya Umar. "Banyak tamu butuh bantuan jasa paranormal darinya kecewa!"
"Biasa, menjelang rotasi jabatan banyak pasien datang! Ada yang minta agar tetap di jabatannya, ada pula agar dapat jabatan yang diidamkan!" sambut Amir. "Tapi kalau sampai digarap berhari-hari, apalagi di Jakarta, apa ada petunjuk jabatan apa yang ingin dipertahankan atau didamba?"
"Mungkin ada hubungannya dengan pernyataan Presiden SBY, Kamis (22-9), di Jambi, 'Sekaranglah saatnya yang tepat untuk melakukan penataan kembali kabinet yang saya pimpin, karena saya ingin tiga tahun mendatang kabinet memiliki kinerja yang lebih baik, lebih banyak lagi yang bisa dilakukan!’" Umar mengutip Kompas.com (22-9, 22.55)
"Menurut Presiden, reshuffle kabinet dilakukan sebelum genap dua tahun pemerintahannya pada 22 Oktober 2011."
"Kalau soal itu, perlu digarisbawahi penegasan Presiden, penataan tak akan sampai membongkar habis seluruh menteri kabinetnya!" sambut Amir.
"Menurut dia, beberapa menteri mungkin sudah cukup pengabdiannya, diperlukan pejabat baru sesuai tantangan dan sasaran yang harus dicapai tiga tahun mendatang!"
"Berarti bisa lebih lama di Jakarta, baik itu jasa untuk mempertahankan jabatan maupun meraih jabatan idaman!" tegas Umar. "Menurut kamu, faktor apa paling jadi pertimbangan Presiden dalam perombakan kabinet?"
"Menurut hasil jajak pendapat Kompas (26-9), tersangkut korupsi jadi faktor utama (40,2%), disusul kinerja yang buruk (39,6%)," jawab Amir. "Untuk itu, SMS kakek, kalau yang butuh jasanya tersangkut korupsi dan kinerjanya buruk, kakek suruh cepat pulang karena jelas 80% usaha mempertahankan jabatannya akan gagal!"
"Kalau pasien ngidam jadi menteri?" tanya Umar.
"Pastikan keinginannya cukup, asal jadi menteri, bukan serius untuk mengukir prestasi, silakan dibantu!" tegas Amir. "Tapi kalau ambisinya untuk berprestasi, ingatkan hasil jajak pendapat Kompas, 59,7% responden tak yakin pergantian menteri akan memperbaiki kinerja pemerintahan SBY!"
"Tapi kenapa SBY optimistis?" kejar Umar.
"Optimistis Presiden akan berhasil memperbaiki kinerja pemerintahannya mutlak dibutuhkan!" tegas Amir. "Tapi sejauh mana arti keberhasilan itu bergantung pada pengaktualan sukses perbaikan kinerja kabinet jadi optimisme publik! Setidaknya hyperreality, optimisme publik yang tercipta berkat tayangan sukses kinerja tersebut di media yang diulang-ulang secara intens!" ***
0 komentar:
Posting Komentar