Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Peluang Timnas Masih Terbuka!



"MESKI kecil, peluang di Pra-Piala Dunia 2014 masih terbuka bagi Timnas Indonesia!" ujar Umar. "Dari enam pertandingan di babak tiga, baru dua yang dilalui! Masih tersisa empat pertandingan untuk menentukan hasil akhir babak ini! Garuda di dada para pemain harus bisa menyulut tekad mereka mewarisi semangat pantang menyerah para pejuang mempertahankan kemerdekaan ketika peluang tersisa tinggal pemerintahan darurat di Bukit Tinggi, sedang semua wilayah, termasuk Ibu Kota RI di Yogyakarta sudah diduduki penjajah!"

"Dari peluang yang tersisa, empat pertandingan itu jauh lebih besar dibanding sisa wilayah Tanah Air dari pendudukan penjajah di zaman agresi Belanda itu!" timpal Amir. "Padahal, waktu itu Dewan Keamanan PBB sedang bersidang untuk menentukan nasib Indonesia! Namun, dengan semangat Garuda Pancasila di dada para pejuang di bawah pimpinan Jenderal Sudirman pada 1 Maret 1949, pejuang kita berhasil memukul pasukan Belanda keluar dari Kota Yogya!"



"Sama dahsyatnya pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, para pemuda hanya bersenjata bambu runcing melawan pasukan sekutu yang terdiri dari kapal induk HMS Sussex dibantu empat kapal perang destroyer, 12 kapal terbang jenis mosquito, 27 ponders, 37 howitser, dan tank-tank Sherman, 15 ribu tentara dari Divisi 5 dan 6 ribu personel dari Brigade 49 The Fighting Cock!" sambut Umar. "Dengan tekad “Merdeka atau Mati!” yang ditandatangani bersama semua unsur warga masyarakat Jawa Timur pada 9 November, dengan Bung Tomo jadi penggerak massa lewat corong radio meski dengan senjata seadanya, mereka tak tunduk kepada penjajah sampai tetes darah penghabisan!"

"Motivasi semangat juang seperti itu agaknya yang masih kurang ditanamkan pada para pemain timnas kita, yang kebanyakan pemain bayaran di klub profesional!" tukas Amir. 

"Semangat juang timnas kita masih jauh dibanding dengan tim-tim yang punya motivasi ekstra hingga lapangan dijiwai sebagai arena juang “Merdeka atau Mati!” Itu terlihat pada dua pertandingan saat kalah dari Iran 0-3 dan dari Bahrain 0-2! Lambang garuda yang terpajang di dada pemain belum mengaktual dalam semangat juang di lapangan!"

"Bahkan, sorak 80 ribu suporter pun tak mampu menyulut semangat juang garuda yang terpajang di dadanya!" timpal Umar. "Itu yang membuat suporter kecewa, penasaran, lantas melampiaskan kekesalannya dengan membakar mercon roket dan mengarahkannya ke lapangan! Garuda di dadaku baru sebatas nyanyian suporter, belum jadi semangat di jiwa para pemain timnas!" ***

0 komentar: