Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Di Balik Mitos Lelaki Cupar!

"USAI diwisuda, Edi pulang kampung mewujudkan cita-citanya membangun desa! Tapi baru bulan pertama, di kalangan ibu-ibu desanya beredar isu bahwa Edi lelaki cupar—suka mencampuri urusan perempuan di dapur!" ujar Umar. "Padahal, di balik isu itu ada mitos lelaki cupar membawa sial, paling tidak lebih merepotkan perempuan yang dinikahinya karena akan selalu didikte urusan dapurnya hingga berapa butir cabai atau bawang yang harus dipakai sekali menyayur!" "Tapi bagaimana ceritanya sampai beredar isu begitu?" tanya Amir.
"Sewaktu kuliah di rumah indekos Edi masak sendiri, menyiangi ikan dan menggulai sendiri, mencuci piring sendiri! Saat pulang kampung kebiasaan itu dia lanjutkan di rumah membantu ibunya!" jelas Umar. "Rupanya hal itu diperhatikan tetangga, akhirnya merebak isu Edi cupar! Apalagi waktu di kota Edi rajin ikut kursus masakan tertentu, dari masakan China sampai Jepang, kalangan ibu-ibu di desa jadi lebih aneh melihatnya!" "Huahaha..!" Amir terbahak. "Pengetahuannya tentang dapur modern itu saja sudah bisa menjadi kekuatan pengubah atau transformator bagi cita-cita Edi membangun desanya! Karena itu, wajar pula jika ia dapat perlawanan terselubung dari ibu-ibu desa sebab dengan kepiawaian Edi di dapur itu, anak gadis mereka bisa terdegradasi dinilai kampungan!" "Maksudmu bukan Edi atau kaum pria yang harus membawa nilai-nilai kemajuan bagi kaum wanita ke desanya?" tukas Umar. "Sebaliknya, kalau cara berpikir kontragender seperti itu pula yang terjadi di kota, pasti lain ceritanya kalau yang terpilih jadi Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia bukan Miranda Gultom, kalau Senior Manager Nasabah Prioritas Citi Bank bukan Malinda Dee, kalau anggota Badan Anggaran DPR itu bukan Wa Ode dan Angie, tapi semua itu adalah kaum pria, pasti mereka belum jadi tersangka kasus korupsi!" "Bukan mustahil!" timpal Amir. "Sebab, jika di balik mitos lelaki cupar ada perlawanan kontragender, para pria di Badan Anggaran DPR tak segemas itu dalam menyudutkan seandai Wa Ode juga pria!" "Kontroversi terselubung antara budaya dominasi pria dan emansipatori perempuan mungkin akan selalu terjadi, dan mencuat gejalanya saat terjadi silang-peran berlebihan seperti dalam isu cupar—peralihan sebagian peran pria ke wanita saja belum tuntas, tahu-tahu malah muncul pria yang mengambil peran perempuan!" tegas Umar. "Gejala kontroversi terselubung itu akan selalu muncul justru untuk selalu mendorong perlunya aktualisasi perjuangan kesetaraan gender!" ***

1 komentar:

18 Maret 2012 pukul 16.26 Komunitas Bisa Menulis Blog mengatakan...

Artikel yang menarik, memang dunia selalu punya 2 penilaian terhadap suatu hal...

Salam,
Admin Nasabah Prioritas dot Com