Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Anak Meniru Bahasa Babu!

SEPASANG suami istri berkunjung ke rumah teman membawa dua anaknya, yang langsung gabung bermain dengan anak tuan rumah. Sambil melayani tamu, rupanya nyonya rumah memperhatikan anak-anak bermain. "Bagaimana sih, Jeng, cara mendidik anak-anak supaya bicaranya bisa sopan begitu? Dialek bahasa Indonesianya juga lurus, seperti dalam film!" tanya nyonya rumah ke tamunya. 

"Anak-anak saya ngomongnya kasar, ikut teman-teman mainnya di gang kampung kami!" Nyonya tamu terkesiap, baru itu mengetahui bahasa anaknya sopan, jauh lebih baik dari anak-anak sahabatnya itu. "Pendidikan khusus untuk bahasa sih tak ada!" jawabnya. "Mungkin ikut cara bicara orang-orang di kompleks perumahan kami! Sebab, kami sendiri, suami-istri berangkat kerja bakda subuh, mereka belum bangun, pulang kerja bakda isya mereka sudah tidur!" 

"Guru bahasa sejak mereka mulai belajar bicara jelas pengasuhnya!" timpal suaminya. "Diasuh baby sitter?" kejar nyonya rumah. "Bukan, babu biasa!" jawab tamu. "Kami dapat lewat tetangga, anak warga sekampungnya! Pengasuhnya itu sudah tamat SMP, tapi karena orang tuanya tak mampu tak lanjut sekolah!" "Berarti bahasa anakmu yang sopan itu meniru pengasuhnya, bahasa tradisi babu!" simpul tuan rumah. "Realistis saja, bahasa anak kalian lebih baik dan itu hasil asuhan babunya! Untuk itu, karena tak bisa dielakkan terutama oleh keluarga yang suami-istri bekerja mau tak mau harus menyerahkan anaknya pada babu, peran babu amat besar dalam pendidikan usia amat dini, sejak belajar bicara!" "Maksudmu kualitas generasi mendatang tak terlepas dari peran babu sehingga perlu ada pembinaan khusus terhadap para babu mulai bahasa, pengetahuan tentang pengasuhan anak, dan hal terkait lainnya?" sambut tamu.

 "Tentu bukan sejenis sertifikasi dan dijadikan syarat untuk bekerja, melainkan pembinaan dilakukan kepada mereka yang telah bekerja sebagai babu pengasuh anak majikannya!" "Kegiatan pembinaan babu itu layak dijadikan program Dinas Tenaga Kerja sebagai bagian dari pelayanan terhadap tenaga kerja, yang demi pekerjaannya harus meninggalkan anak-anaknya diasuh babu di rumah!" tegas tuan rumah. "Prakteknya Dinas Tenaga Kerja bisa dibantu LSM demi meningkatkan kualitas generasi mendatang sejak usia amat dini!" ***

0 komentar: