"APA kesibukan anakmu, di kandang sapi terus?" tanya tetangga.
"Melakukan penelitian bertujuan membuat sapi beranak dua kali setahun!" jelas ayah.
"Dua kali setahun?" tetangga tersentak. "Sudah kodratnya sapi beranak satu kali setahun! Mau melawan kodrat? Tak mungkin!"
"Dibanding ayam, dulu setelah berumur lebih enam bulan baru bisa dipotong!" jelas ayah.
"Kini, ayam potong usia 40 hari dipanen!"
"Tapi kenapa harus dia paksakan sapi beranak dua kali setahun?" kejar tetangga.
"Karena sejak pemerintah membatasi impor sapi bakalan, harga daging sapi naik lebih dua kali lipat dari semula Rp40 ribu/kg menjadi lebih Rp80 ribu/kg!" jawab ayah. "Hitungan pemerintah, stok sapi potong lokal per tahun ada 2,4 juta ekor, kekurangannya 12% saja yang perlu impor! Nyatanya stok lokal meleset hingga harga daging sapi melonjak!"
"Contoh melesetnya stok lokal itu di Lampung, dengan populasi sapi 720 ribu ekor, untuk memenuhi kebutuhan lokal setahun 36 ribu ekor saja kewalahan sehingga harga daging sapi naik dua kali lipat!" timpal tetangga.
"Maka itu, untuk menurunkan ke harga semula perlu pasokan sapi dua kali lipat dari realisasi—bukan hitungan—sehingga harus diusahakan sapi beranak dua kali setahun!" tegas ayah.
"Penurunan harga daging sapi mutlak untuk meningkatkan gizi rakyat! Dengan mahalnya daging, konsumsi daging sapi rakyat rendah jauh dari kebutuhan protein semestinya!"
"Menurut Menteri Perdagangan Gita Wiryawan, konsumsi daging rakyat Indonesia dewasa ini 2 kg/kapita/tahun, dalam 10 tahun harus naik jadi 20 kg! (Merdeka.com, 22-3-12)" timpal tetangga.
"Dibanding Malaysia, menurut Wakil Presiden Boediono, konsumsi daging sapinya 47 kg/kapita/tahun (Okezone, 22-6-12), konsumsi daging Indonesia rendah sekali!"
"Pantas kita kalah tanding bola dari Malaysia! Bahkan dari Singapura yang penduduknya 4,5 juta!" tukas ayah.
"Ternyata kalah gizi! Kalau begitu untung ada perbaikan, menurut Menteri Hatta Rajasa, konsumsi daging sapi kita kini telah naik menjadi 2,2 kg/kapita/tahun! (Okezone, 28-11-12). Artinya, kalau konsisten tiap tahun naik 0,2 kg, dalam 225 tahun kita akan bisa menyamai konsumsi daging negeri jiran! Jangka waktu itu bisa dipangkas jika penelitian berhasil membuat sapi beranak dua kali setahun!" ***
0 komentar:
Posting Komentar