Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Mabuk Kuda Sembrani!

PAWANG jaran kepang (kuda lumping) seketika pucat. Seorang penonton yang ikut mabuk, kerasukan, saat ia tanya mengaku dirinya kuda sembrani! Ini pertama kali sang pawang dikunjungi tokoh penguasa yang bisa terbang dari mitologi planet negeri kuda! Ia panggil tiga asistennya untuk memberi tahu hal itu. "Beri pengamanan ekstra untuk tamu kehormatan kita!" perintah pawang. "Apalagi dia merasuki orang yang belum biasa main jaran kepang, gaya permainannya sebagai penguasa bisa membahayakan dirinya sendiri maupun penonton!" "Tindakan apa yang paling ditakutkan bisa membawa bencana dari permainan kuda sembrani?" tanya asisten. 

"Ia memanjat pohon kelapa lalu loncat dari pucuknya karena ia merasa bisa terbang!" jelas pawang. "Dalam mitosnya kuda sembrani bisa terbang, tapi penonton yang dirasukinya itu kan tak bisa! Saat mabuk kuda sembrani, bisa saja ia menjadi rumongso iso—merasa bisa!" "Rumongso iso jadi pemimpin itu yang di zaman reformasi merepotkan rakyat!" timpal asisten. "Asal punya uang dan mengira bisa membeli suara rakyat, orang jadi rumongso iso jadi pemimpin! Tapi karena ia seperti orang yang kerasukan kuda sembrani, loncat dari pucuk pohon kelapa, bukan cuma dirinya yang celaka, rakyat juga jadi korban!" "Cepat minta bantuan penonton mencari net bola voli untuk dijadikan jaring pengaman kalau dia manjat kelapa!" perintah pawang ke asistennya. "Minta orang-orang dengan jaring pengaman siaga dekat pohon kelapa! Kita harus berusaha semaksimal mungkin agar tak terjadi kecelakaan fatal!"

 "Beginilah kalau ada orang mabuk kuda sembrani!" gumam asisten. "Repotnya sama dengan akibat ada orang yang rumongso iso, mabuk kekuasaan! Rakyat jadi korban, tak dapat manfaat berarti dari kepemimpinannya, waktu habis sia-sia cuma untuk power building (membangun kekuasaan) sang penguasa!" "Itu kalau orang yang kerasukan aslinya bisa memanjat!" timpal pawang. "Ada cerita, orang yang karasukan aslinya tak bisa memanjat kelapa! Sampai di atas ia tak bisa naik mencapai pucuk, tapi untuk turun juga tak bisa! Repot orang satu negeri dibuatnya untuk menurunkan dia dengan selamat! Begitu orang kerasukan kuda sembrani, rumongso iso, tapi akhirnya merepotkan orang banyak!" ***

0 komentar: