Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Pisang Bapak Semakin Kecil!

SEORANG pedagang pisang goreng menolak kiriman pisang dari pemasoknya. "Mula-mula pisang yang Bapak kirim kemarin besar-besar! Lama-kelamaan semakin kecil, sekarang jadi kecil-kecil sekali!" tegas pedagang. "Akibatnya, bukan cuma pelangganku mengeluh, mereka pindah beli gorengan ke tempat lain!" "Sumpah mati, bukan aku yang membuat pisang dari kebunku dan kebun tetangga sedesaku itu jadi semakin kecil-kecil!" kilah pemasok. "Tapi umumnya tanaman pisang itu sendiri, lama-kelamaan buahnya dari setiap rumpun terus jadi semakin kecil!" "Usahakan dong supaya ukuran buah pisang di kebun kalian bisa bertahan tetap besar! Atau paling tidak perubahannya tak drastis!" tegas pedagang. 

"Apakah tak kalian sadari, dengan membiarkan pisang kalian di kebun terus semakin kecil buahnya dari waktu ke waktu begitu, berarti telah membiarkan hidup kalian hari ini lebih buruk dari kemarin, dan besok lebih buruk lagi dari hari ini! Menurut ajaran agama, keadaan seperti itu tergolong celaka! Karena dari hari ke hari buah pisang kalian terus mengecil, berarti dari hari ke hari pula kalian terus merugi!" "Tapi kami harus berbuat apa, sudah menjadi sifat alamiah tanaman pisang buah pada setiap rumpunnya dari waktu ke waktu terus semakin kecil!" jawab pemasok. "Kalau pisang cavendis yang dijual di supermarket ukuran besarnya bisa stabil dari waktu ke waktu, pisang kalian juga tentu bisa dibuat jadi sedemikian!" tegas pedagang. 

"Bisa jadi perlu dipupuk! Tidak harus pupuk kimia yang mahal, mungkin cukup pupuk kandang yang di kampung kalian melimpah! Terpenting, ada usaha agar tanaman pisang itu tak menjadi cerminan realitas hidup kalian, dari waktu ke waktu terus merugi!" "Kau ini penjual pisang goreng apa guru ngaji?" entak pemasok. "Menolak pasokan pisang saja pakai dalil ajaran agama!" "Bapak kira kalau ukuran pisang gorengku dari hari ke hari terus mengecil, pelanggan pergi, apa aku tak berpikir keras sebab-akibatnya?" sambut pedagang. "Apalagi dengan itu kondisi ekonomi keluargaku dari hari ke hari juga makin buruk! Aku tentu harus cari kata-kata yang bisa diterima akal sehat untuk memutus pasokan pisang dari Bapak! Lalu kucari pisang di pasar yang bisa memperbaiki kembali usaha dan hidup keluargaku dari hari ke hari!" ***

0 komentar: