HERMAN Sanusi, mantan Bupati Lampung Tengah, bercerita waktu ia jadi Sekda Lampung Utara menghadiri rapat para Sekda di Medan, dibawa ke peternakan buaya.
Di situ terdapat ratusan buaya. Di pintu masuk ada penjual bebek, dia beli seekor.
Saat bebek dilempar ke kolam, ada buaya yang dari jarak 30 meter mendengar suaranya meloncat ke arah bebek.
Sebaliknya, sejumlah buaya besar yang dekat bebek itu malah diam saja. Ia tanya petugas di situ, apakah buaya yang diam saja itu sakit? Dijawab, buaya-buaya itu sehat. Dari pagi sudah banyak pengunjung melempar bebek, jadi mereka kenyang.
Tabiat buaya memang begitu, kalau sudah kenyang tak mau ikut berebut makanan lagi! "Dari cerita itu ternyata kita keliru selama ini, mengira buaya rakus dan serakah!" tukas Umar.
"Ternyata naluri buaya malah mengenal rasa kenyang sehingga merasa cukup dan tak perlu lagi ikut berebut makanan! Sebaliknya manusia, banyak yang tak kenal istilah kenyang!
Sudah menumpuk makanan dan harta cadangan yang tak tanggung-tanggung banyaknya pun, masih merasa kurang dan tak henti untuk ikut berebut terus!"
"Dengan contoh itu tampak, kayaknya manusia harus memetik pelajaran moralitas tentang makna cukup dari buaya Medan itu! Agar tak terlalu serakah!" timpal Amir.
"Buaya saja bisa menahan diri untuk memberi kesempatan pada mereka yang lapar, yang belum mendapat bagian! Sedang manusia banyak yang tak pernah merasa cukup seberapa banyak pun telah dia dapatkan!"
"Lebih buruk lagi, selain mau menguasai lebih banyak dengan tidak memberi kesempatan pada orang lain, meski sudah kekenyangan manusia masih mau menindas dan menghisap sesamanya untuk mendapat tambahan nikmat bagi dirinya yang tak pernah bisa terpuaskan!" tukas Umar.
"Itu penyebab yang lemah tak berdaya semakin tersingkir dengan kondisi semakin serba kekurangan, sementara yang kuat dan tak kenal kenyang semakin perkasa menguasai segala sumber kehidupan yang seyogianya buat kemakmuran bersama!"
"Artinya, realitas dunia kehidupan manusia ini lebih buruk dari kolam peternakan buaya yang terkenal buas sekalipun!" timpal Amir. "Bahkan lebih buruk dari buaya, manusia sudah saling memangsa di antara sesamanya--homo homini lupus!" ***
0 komentar:
Posting Komentar