BUS rombongan politikus meninjau kantong kemiskinan di daerah
terpencil mengalami musibah. Tapi baru setelah hari ketiga tak ada kabar dari rombongan, barulah orang di Ibu Kota menduga ada yang tak beres!
Pencarian pun dilakukan.
Karena tujuannya jelas, heli pencari segera menemukan lokasi kecelakaan bus. Namun, ketika mendarat mereka terkejut, jenazah para politikus sudah dimakamkan warga daerah terpencil itu."Karena sudah tiga hari meninggal, kalau tak dikebumikan jadi bangkai!" jkelas warga pada tim pencari. "Semua kami beri tanda dengan tulisan namanya, sesuai identitas di saku!"
"Apakah bisa dipastikan semua politikus tewas dalam kecelakaan ini?" tanya tim pencari."Sebenarnya ada juga yang mengaku belum meninggal!" jawab warga. "Tapi Bapak tahu sendirilah, perkataan politikus sering tak bisa dipercaya!""Waduh!" entak tim pencari. "Bapak-bapak bisa dapat masalah! Kalian harus buktikan bahwa perkataan politikus tak bisa dipercaya!"
"Gampang! Buktinya banyak! Terutama dalam kasus korupsi!" tegas warga. "Saat disebut tersangka korupsi dirinya terlibat, mereka membantah dengan melecehkan tersangka sebagai pembohong, lalu menyatakan ucapan tersangka itu tak bisa dipercaya!
Tapi setelah dirinya dapat giliran dijadikan tersangka oleh KPK dan kasusnya disidangkan, pengadilan membuktikan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara maupun denda! Semua kasus politikus yang sedemikian jelas membuktikan, perkataan politikus tak bisa dipercaya!"
"Tapi tak bisa disamaratakan semua politikus tak bisa dipercaya!" tegas tim. "Seperti para politikus yang memilih meninjau kantong kemiskinan di daerah terpencil ini, justru ketika rekan-rekan politikus lainnya ramai-ramai studi banding akal-akalan ke luar negeri, seperti studi peternakan ke Kota Paris yang tak ada ternaknya! Dengan itu asumsi warga daerah ini mengenai politikus bisa keliru!""Tentu saja bisa keliru!" timpal warga.
"Tapi kerja politik bergantung pada mayoritas! Setiap putusan sesuai kehendak mayoritas yang tak bisa dipercaya itu! Hasil kunjungan minoritas ke kantong kemiskinan yang dilakukan setiap priode pun tak mengubah nasib warga miskin, karena prioritasnya disisihkan mayoritas!" ***
0 komentar:
Posting Komentar