Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Tangkal Generasi Perusak!

PAK Guru mengamati sejumlah anak yang bersaing mengejar layang-layang putus dengan galah di tangan. Saat sebuah layang putus, mereka berkejaran menuju tempat jatuhnya layang. Di titik itu Pak Guru melihat kejadian luar biasa. Layang yang telah terkait galah seorang anak dicolok galah anak lain! Bahkan setelah layang dipegang peraihnya robek direbut anak lain! "Kenapa Pak Guru goyang kepala?" tanya pria yang dari tadi memperhatikannya. "Jauh berbeda dengan zaman saya belia dulu!" jawab Pak Guru. "Dulu di ujung galah kami ikat cabang perdu dari belukar! Dengan perdu di ujung galah, sasaran pertama adalah benang layang yang putus untuk digulung sampai layang rapat ke perdu secara utuh! Zaman itu, kalau ada yang berhasil meraih layang, anak lain menghormati dengan tak merebutnya!" "Aturan tak tertulis itu kini tak berlaku lagi!" timpal pria. 

"Ujung galah tak pakai perdu lagi untuk menjaga keutuhan layang yang didapat, tapi jadi tajam kalau kena layang rusak! Layang rusak itu diperebutkan hingga tak bisa dipakai lagi! Mereka puas bukan karena dapat layang utuh, tapi karena berhasil merusaknya!" "Apakah itu pertanda hadirnya generasi perusak?" kejar Pak Guru. "Simpul generasi perusak itu justru mahasiswa, seperti tayangan televisi, sering melancarkan aksi destruktif!" jawab pria. "Dalam masyarakat gejalanya justru lebih serius! Jika menangkap begal, warga bukan saja membakar motor begal, malah membakar hidup-hidup begalnya!

 Kalau kebetulan polisi sempat mengamankan begal yang sudah dihajar warga, mengevakuasi begalnya ke kantor polisi sukar! Rumah tempat polisi menahan begal dikepung massa!" "Itu karena rakyat sudah tak percaya proses hukum, jadi main hakim sendiri!" tegas Pak Guru. "Korelasinya terlihat pada anak-anak, tak pakai aturan saat bersaing merebut layang! Lewat anak-anak itu tecermin akar gejalanya, tak menghargai usaha yang berhasil meraih berkat kelebihan yang dimiliki (galah lebih panjang) maupun keberuntungan (titik tempat meraih yang tepat)." "Berarti guna menangkal merebaknya generasi perusak, selain lewat memulihkan kepercayaan rakyat pada proses hukum, perlu ditumbuhkan tiga nilai itu sejak belia—menghargai usaha, kelebihan, dan keberuntungan orang lain!" ujar pria. "Tanpa peran ketiga nilai itu, merebaknya generasi perusak sukar ditangkal!" ***

0 komentar: