"SAAT memulai uji kompetensi wartawan, Wina Armada dari Dewan Pers memakai profesi dokter sebagai contoh kompetensi profesi!" ujar Umar. "Sudah lazim suami membawa istrinya ke dokter kandungan tanpa kecuali dokter pria! Suami serahkan istrinya untuk diperiksa dokter kandungan, termasuk pada bagian yang tertutup!"
"Itu terjadi karena dengan kompetensinya profesi dokter mendapat kepercayaan atau kredibilitas tinggi di masyarakat!" timpal Amir. "Mungkin belum ada profesi lain di negeri kita yang kredibilitasnya setinggi itu—dipercaya para suami untuk memeriksa bagian pribadi istrinya!"
"Untuk mendapatkan kredibilitas itu, profesi wartawan (juga guru) kini giat melakukan uji kompetensi profesi!" tegas Umar. "Kalau profesi lain saja ingin meraih kredibilitas seperti dokter, wajar jika para dokter resah ketika masa depan profesinya terancam kriminalisasi!
Hal itu mungkin sukar dipahami orang dari profesi lain, lebih-lebih yang kredibilitas profesinya lebih rendah dari dokter!"
"Itu terlihat pada kritik dan cercaan saat dokter mogok Rabu lalu!" timpal Amir.
"Siapa pun boleh mengkritik dokter karena kritik itu hak setiap orang! Namun, mencerca orang sebaiknya introspeksi ke profesinya, apa kredibilitas profesinya sudah lebih tinggi dari dokter? Kalau belum, untuk mencerca dia lebih baik meningkatkan dahulu kredibilitas profesinya!"
"Namun, kalangan dokter juga harus berpikir sesuai kredibilitasnya!" timpal Umar.
"Misalnya, menyadari fungsinya tidak tergantikan, untuk berjuang para dokter harus menjaga fungsinya tetap jalan! Sebab, demo semua dokter atau sebagian, hasilnya sama! Pesan unjuk rasanya sampai ke alamat yang dituju! Lebih elegan, perjuangan tanpa mencederai fungsinya yang mulia!"
"Pelaksanaan fungsi itu faktor utama kredibilitas!" tegas Amir.
"Dokter jangan mencederai sendiri kredibilitasnya demi alasan apa pun! Jangan yang dikandung berceceran, yang dikejar tiada dapat!"
"Untuk itu, dokter juga perlu kritis pada lingkungan kerjanya! Dokter jangan mau cuma kena getahnya akibat manajemen rumah sakit yang membuat kebijakan tidak sesuai dengan sumpah dokter dalam mengutamakan kemanusiaan! Misalnya, pasien harus setor uang muka tertentu untuk dilayani rumah sakit—seperti kasus Manado dan kasus-kasus lain!" timpal Amir.
"Dokter dengan kredibilitas profesi yang tinggi itu punya posisi tawar untuk menekan rumah sakit agar sesuai misi dokter! Tekanan dokter ke manajemen rumah sakit pasti didukung masyarakat—tidak seperti aksi dokter Rabu lalu!" ***