Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Hijrah, Membangun Peradaban! (2)


"INDONESIA sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia harus bisa menjadi center of excellence kemajuan peradaban Islam, tak berkepanjangan lagi tenggelam menjadi negeri terkorup!" ujar Umar. "Peradaban dimaksud tentu sebagai aktualisasi peradaban yang bertolak dari hijrah Rasul saw., peradaban madani yang humanis-multikulturalis!" 

"Peradaban madani berorientasi kemaslahatan manusia dan masyarakat majemuk!" timpal Amir. "Semua dimensi kehidupan—sosial, ekonomi, teknologi, dan sebagainya—melalui pendidikan diorientasikan pada kemaslahatan manusia dan masyarakat untuk mencapai keseimbangan duniawi dan ukhrawi!"

"Keseimbangan sosial-ekonomi sedemikian pernah tercapai di zaman Bani Umayyah, ketika Umar bin Abdul Aziz menjadi amirulmukminin (717—720 M), di negerinya tak ada mustahik—warga yang berhak menerima zakat!" tegas Umar. 

"Umar bin Abdul Aziz sebenarnya bukan pewaris takhta Bani Umayyah, ia diangkat menjadi amirulmukminin berkat wasiat tertulis Sultan Sulaiman bin Abdul Malik yang telah merekrut Umar yang putra Gubernur Mesir—Abdul Aziz bin Marwan—itu sebagai pendampingnya memerintah! 

Ibu Umar, Ummu Asim Laila binti Asim, adalah cucu Khulafaur Rasyidin Umar bin Khattab, sehingga gelar Umar bin Abdul Aziz adalah Khalifah Umar II." "Bukti peradaban madani mampu mewujudkan keseimbangan mencapai keadilan sosial itu penting karena dengan itu rumusan ekonomi syariah yang mulai diterapkan masyarakat kita mendapat pengokohan model praksisnya!" timpal Amir. 

"Keseimbangan itu tercapai tentu karena dasarnya telah ditanamkan sejak zaman Rasul saw. dan Khulafaur Rasyidin. Simpul konstruksi peradaban madani masa itu bisa disimak, sembilan dari 10 sahabat Rasul yang dijamin masuk surga adalah pengusaha!" 

"Peran sentral pengusaha (tentu yang jujur dan adil) dalam membangun peradaban tampak menjadi keharusan!" tegas Umar. "Tetapi negeri kita yang korup ini, di peringkat 120 hasil survei Bank Dunia untuk kemudahan memulai bisnis! 

Pengusaha di Indonesia paling sedikit, hanya 0,8 dari penduduk! Padahal Malaysia 3,5%, Singapura 8,5%, China 11%, dan Amerika Serikat 12%! Jadi, kita harus berbenah serius untuk memenuhi struktur masyarakat peradaban madani!" ***

0 komentar: