"SURVEI Konsumen Bank Indonesia (BI) Oktober 2013 mengindikasikan pertumbuhan konsumsi rumah tangga masih belum kuat," ujar Umar.
"Indikasi itu tergambar pada pertumbuhan tahunan indeks keyakinan konsumen (IKK) yang pada Oktober 2013 tercatat masih negatif 8,4%!" (bi.go.id, 7/11)
"Belum kuatnya IKK, menurut BI, terutama dipengaruhi indeks kondisi ekonomi saat ini yang masih pesimistis terhadap konsumsi barang tahan lama dan penghasilan," timpal Amir.
"Salah satu kondisi ekonomi terlihat pada hasil survei kegiatan dunia usaha (SKDU) triwulan III 2013 yang mengindikasikan perlambatan pertumbuhan kegiatan usaha dibanding periode sebelumnya. Itu tecermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) 13,35%, lebih rendah dari 18,62% pada triwulan II 2013!"
"Melambatnya pertumbuhan kegiatan usaha layak disimak sebagai indikator pelemahan pertumbuhan ekonomi secara komprehensif, sebab hasil survei menunjukkan hal itu terjadi pada hampir semua sektor ekonomi!" tegas Umar.
"Akibat perlambatan tersebut, kondisi keuangan dan permintaan kredit cenderung ikut menurun! Perlambatan juga tak bisa dilepaskan dari terjadinya kenaikan harga jual produk olahan dan hasil pertambangan/galian dipicu oleh kebijakan menaikkan harga BBM!"
"Masih negatifnya IKK sampai Oktober 2013 dan melemahnya pertumbuhan kegiatan usaha pada triwulan III 2013 itu, memang boleh dikata terseret oleh dampak kenaikan harga BBM 17 Juli 2013, suatu kebijakan yang tak bisa dihindarkan untuk harus dilakukan untuk menyehatkan APBN dari beban subsidi yang berlebihan!" tukas Amir.
"Dampak yang cukup berat itu terjadi karena penyesuaian harga BBM yang seharusnya dilakukan berkala, sebelum itu ditahan terus hingga setelah beban subsidi terlalu berat baru dilakukan!"
"IKK negatif dan perlambatan pertumbuhan kegiatan usaha itu menjadi pengganjal utama pertumbuhan ekonomi nasional, karena sumbangan konsumsi pada produk domestik bruto (PDB) lebih 50%, begitu pula sumbangan kegiatan usaha cukup signifikan baik dari segi investasi maupun selisih ekspor-impornya!" tegas Umar.
"Hasil negatif dari survei IKK dirangkai dengan perlemahan kegiatan usaha cermin perekonomian nasional yang sedang kurang menggembirakan!" ***
0 komentar:
Posting Komentar