"KESEPAKATAN nuklir Iran tercapai Minggu (24/11) antara Republik Islam Iran dan lima negara pemilik hak veto DK PBB (AS, Inggris, Rusia, Prancis, China) dan Jerman (5+1) di Genewa!" ujar Umar. "Iran menerima syarat pembatasan pengayaan uranium 5%, kompensasinya blokade ekonomi Barat pada negerinya dibuka kembali!
Tahap pertama, dibuka kembali rekening Iran di bank asing!"
"Itu buah sikap bijaksana Presiden Iran Hassan Rouhani!" timpal Amir. "Tanpa sikap konfrontatif dan menutup diri pada dunia, selain program nuklir negerinya untuk benar-benar demi kepentingan energi selamat, penderitaan rakyat Iran akibat blokade ekonomi Barat terhadap negerinya juga bisa diakhiri!"
"Kehidupan rakyat kelas menengah ke bawah negeri berpenduduk 68 juta jiwa (2005) itu memang amat menderita akibat sanksi ekonomi internasional!" tegas Umar. "Situs Jerman (www.dw.de), yang negerinya dianggap netral untuk Iran (Jerman dijadikan pendamping Iran dalam perundingan nuklir), melaporkan akibat blokade ekonomi itu pengangguran, kemiskinan, dan inflasi mengubah total banyak warga Iran!"
"Akhir Maret 2013, lapor situs itu, Badan Statistik Iran menyatakan inflasi tahunan (yoy) 30%, tertinggi dalam sejarah Iran!" timpal Amir, "Menurut keterangan resmi harga bahan pangan setahun naik 60%. Tapi, kata pakar ekonomi, kenaikan yang sebenarnya lebih tinggi! Nilai mata uang riyal Iran merosot.
Sejak embargo minyak Eropa medio 2012 pada 20 ribu riyal/dolar AS, Juni 2013 jadi 35 ribu riyal/dolar!"
"Tapi itu dirasakan warga kelas menengah ke bawah!" tukas Umar. "Iran itu negara kaya, produksi minyak buminya saat normal lebih 4 juta barel per hari, PDB-nya 825 miliar dolar AS (2008), pendapatan per kapita mereka di atas 10 ribu dolar AS—tiga kali lipat Indonesia!
Penguasa dan lapisan menengah atas cuek pada embargo!"
"Tapi di lapisan menengah bawah amat menderita! Itu pula alasan tokoh moderat Rouhani bisa memenangi pemilu!" timpal Amir. "Celakanya, obat-obatan juga langka karena tak ada ekspor akibat tak bisa mencairkan dananya dengan rekening Bank Sentral Iran beku di luar negeri!"
"Kini, berkat ayunan langkah pertama pemerintahan Rouhani yang tepat, semua derita oleh tekanan Barat akibat nuklir Iran itu segera berakhir!" tegas Umar. "Israel paling kecewa pada kesepakatan Iran dengan 5+1 itu, hingga menyebutnya sebagai kecelakaan sejarah terburuk! Tapi Obama berkilah, dengan pembatasan nuklir Iran, yang paling diuntungkan sebenarnya justru Israel!" ***
0 komentar:
Posting Komentar