Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Akhirnya, Rusia Didepak dari G-8!


"AKIBAT Rusia menganeksasi Krimea dari wilayah Ukraina lewat provokasi politik dan militer, Presiden Barack Obama dan sekutunya Senin (24/3) di Gedung Putih memutuskan mengakhiri peran Rusia di G-8!" (Kompas.com, 25/3) ujar Umar. 

 "Tanpa Rusia, organisasi negara maju itu kembali menjadi G-7—AS, Inggris, Prancis, German, Italia, Jepang, dan Kanada!" "Pernyataan Gedung Putih mengakhiri polemik Obama dan Presiden Putin atas kehadiran militer Rusia di Krimea itu menegaskan, hukum internasional melarang akuisisi sebagian atau seluruh wilayah lain negara melalui paksaan atau kekerasan!" timpal Amir.

"Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menanggapi pernyataan Gedung Putih itu mengatakan, ditendang dari G-8 bukan masalah besar! Kami tak melihat ada kemalangan besar jika tak lagi ikut berkumpul di sana!!" 

"Penguasa Rusia cenderung masih rindu kebesaran masa lalunya sehingga sering mencampuri konflik di negara-negara pecahan bekas Uni Soviet seperti di Georgia!!" tegas Umar. "Itu termasuk kebiasaan Soviet era zaman Perang Dingin, menjadi pusat strategi negara-negara kameradnya melawan AS dan sekutunya! Tapi dengan didepak dari G-8, Rusia selaku pemegang hak veto di Dewan Keamanan PBB justru akan lebih susah dikendalikan dari kegemarannya mencampuri konflik negara lain!" 

"Seperti dilaporkan kantor berita Dogan yang dikutip Kompas.com (24/3), tiga kapal perang Rusia, Minks, Olenegorsky, dan Kainingrad berangkat ke Turki sebagai reaksi atas penembakan pesawat tempur Suriah oleh militer Turki, Minggu (23/3)," timpal Amir. 

"Rusia (bersama Iran dan Hezbollah) berada di belakang rezim Suriah dalam konflik di negeri itu!" "Turki berusaha mengamankan wilayah kedaulatannya dari imbas konflik Suriah, di mana jutaan pengungsi berlindung di negerinya!" tukas Umar. 

"Pesawat Suriah acap menembaki lokasi pengungsi asal negerinya sendiri di wilayah Turki dengan alasan sarang pemberontak!" "Senin pagi ketiga kapal perang Rusia itu melintas di Teluk Dardanela, dan segera masuk ke Laut Mediterania—berhampiran dengan pantai wilayah Turki!" ujar Umar.

 "Kebiasaan buruk Uni Soviet mencampuri konflik di negara lain dengan provokasi militernya, kayaknya kambuh pada Rusia. Ancaman Rusia terhadap Turki itu pasti mendapat reaksi keras AS dan negara-negara sekutunya di Eropa, karena Turki anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara—NATO! Dengan itu Rusia mengukir skenario baru, dari Krimea ke Turki!"

0 komentar: