Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Survei Partai Paling Tidak Disukai!


"BOSAN dengan survei elektabilitas (partai pilihan atau yang disukai), muncul survei partai politik paling tidak disukai dari Charta Politika yang hasilnya dirilis Rabu (26/3) di Jakarta!" ujar Umar. "Partai Demokrat (PD) teratas tak disukai dengan 17,1%, disusul PKS 8,5%, dan Partai Golkar 6,6%. Partai lain semua di bawah 5%." (Kompas.com, 26/3) 

"Politisi PD Saan Mustofa saat perilisan hasil survei menyatakan ketidaksukaan masyarakat pada partainya tak lepas dari persepsi yang dibangun negatif!" timpal Amir. "Saan menyebut posisi PD sebagai partai penguasa membuat partainya mendapat sorotan yang lebih besar dari publik. Opini negatif yang dibangun itu terlihat dari gambaran seolah-olah kader PD yang paling banyak terlibat korupsi. Padahal, hampir semua partai politik juga mengalami nasib tak jauh berbeda."

"Sedang Indra J. Piliang dari Partai Golkar menukas persepsi negatif yang diperoleh partainya merupakan dampak sebagai mitra koalisi!" sambut Umar. "Merebaknya persepsi negatif itu, menurut Indra, akibat PD tidak mengomunikasikan pada partai-partai koalisi prestasi pemerintahan SBY untuk bersama-sama disosialisasikan! 

PD menyosialisasikan prestasi pemerintahan koalisi sebagai prestasi partainya sendiri, partai-partai lain di koalisi pun cuma 'ketempuhan' persepsi negatifnya!" "Sebenarnya PKS dan Golkar cukup aktif untuk menghilangkan persepsi negatif akibat berkoalisi dalam pemerintahan, seperti upaya membongkar kasus Century lewat DPR yang bahkan memenangkan dukungan dalam voting!" tegas Amir. 

"Tapi persepsi negatif masyarakat pada koalisi partai di pemerintahan bisa saja cukup pekat sehingga upaya menghapus persepsi negatif itu kurang berhasil!" "Walaupun begitu, persepsi negatif dari koalisi dimaksud sebenarnya tidaklah sepekat itu!" timpal Umar. 

"Sebab, tiga partai koalisi lainnya, perolehan suaranya untuk partai yang paling tak disukai dalam survei Charta Politika itu relatif rendah sekali! Yakni, PKB 1,9%, PAN 1,7%, dan PPP hanya 1%! Artinya, PKS dan Golkar harus legawa untuk introspeksi dengan mencari dan memperbaiki kemungkinan kekurangan yang ada pada partainya!" 

"Simpati pada PKS mungkin bisa saja turun oleh gaya elite partainya menyerang KPK dengan tudingan konspirasi saat mantan presidennya terlibat kasus korupsi impor daging sapi! Padahal, KPK semata-mata menjalankan tugasnya!" tukas Amir. 

"Lain hal Golkar, belakangan ini suka menyebut enaknya zaman Orde Baru, mengingatkan rakyat pada kejamnya Orde Baru!"

0 komentar: