Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Usaha Memaknai Bonus Demografi!


"KEPALA Bappenas Armida Alisjahbana menyatakan dalam 2012—2035 Indonesia mendapat bonus demografi, masa ideal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan bangsa!" ujar Umar. "Bonus demografi dimaksud ketika struktur penduduk setiap 100 orang usia produktif menanggung di bawah 50 orang usia nonproduktif—di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun!" (Antara, 7/2) 

"Banyak negara berhasil memanfaatkan bonus demografi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya, seperti Jepang, Eropa Barat, dan BRIC—Brasil, Rusia, India, dan China!" timpal Amir. "Indonesia dinilai belum optimal memanfaatkan bonus demografi. Separuh tenaga kerja hanya tamatan sekolah menengah pertama. Anak usia di bawah lima tahun yang badannya pendek masih 35,6%, memperlihatkan rendahnya tingkat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Angka indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia di bawah rata-rata Asia Timur dan Pasifik, bahkan jauh di bawah negara tetangga ASEAN! IPM untuk melihat pendidikan, kesehatan, dan pendapatan, mengukur pembangunan sosial dan ekonomi!" (Kompas, Tajuk, 4/3) 

"Untuk mengoptimalkan bonus tersebut tentu investasi pemerintah harus lebih tinggi dari yang telah dilakukan selama ini, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, kependudukan, keluarga berencana, dan ekonomi!" tegas Umar. 

"Pemerintah boleh saja mengklaim telah maksimal melakukan investasi di bidang-bidang tersebut, tapi terpenting hasilnya, masih jauh dari optimalisasi terhadap bonus demografi dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan! Artinya, masih perlu penekanan yang lebih serius untuk optimalnya bonus itu!" 

"Hal langsung dalam usaha optimalisasi bonus demografi adalah penciptaan lapangan kerja!" timpal Amir. "Soalnya, meski usia produktif jumlahnya ideal, kalau kebanyakan menganggur, bukannya mereka menjadi penanggung kelompok nonproduktif, tapi malah ikut jadi beban bagi sesama usia produktif!" 

 "Celakanya tingkat pengangguran terbuka (TPT) kita menurut BPS justru meningkat, dari 5,92% pada Februari 2013 menjadi 6,25% pada Agustus 2013, atau bilangan absolutnya TPT sebanyak 7,39 juta orang dari total angkatan kerja 118,9 juta orang, sedang yang bekerja 110,80 juta orang! Kalau angka pengangguran tinggi, bonus demografinya jadi kurang efektif!" tegas Umar. 

"Berarti dalam kurun 2012-2035 itu harus fokus membangun peningkatan kapasitas manusia! Jangan lagi terlena oleh retorika dan intrik politik!"

0 komentar: