"KAMPANYE hitam atas crude palm oil (CPO/minyak sawit mentah) asal Indonesia sebagai produk tidak ramah lingkungan--terutama di Eropa--berlangsung tajam!" ujar Umar. "Itu bukan sekadar persaingan tidak sehat dari pesaing yang dilakukan secara terselubung, tapi juga tekanan politis Uni Eropa sebagai konsekuensi dari 6,5 juta ton kebutuhan CPO Eropa per tahun, 3,5 juta ton dipasok Indonesia!"
"Melawan kampanye hitam itu, Indonesia memproduksi CPO ramah lingkungan yang disertifikasi dengan Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) yang bersifat sukarela (voluntary), sekaligus sertifikasi bersifat wajib (mandatory) yang diakui dunia, Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO)," timpal Amir.
"Hasil usaha itu, kata Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurti (Kompas.com, 22-3) Indonesia menjadi produsen minyak sawit ramah lingkungan terbesar di dunia!"
"Dari sekitar 60 juta ton produksi CPO dunia, 8,2 juta ton merupakan minyak sawit ramah lingkungan! Sebanyak 48% dari 8,2 juta ton itu produksi Indonesia!" tegas Umar.
"Meski kendala di Uni Eropa tetap banyak, dengan sertifikasi produk yang diakui dunia itu dominasi pasokan ke Eropa sejauh ini bisa dipertahankan!"
"Namun tetap perlu disadari, kampanye hitam di balik persaingan tidak sehat itu wujudnya tekanan politik, sehingga harus dihadapi secara formal!" timpal Amir.
"Yakni, memenuhi syarat kualitas dan administratif yang dituntut atas produk. Lalu dalam mengajukan perlawanan menuntut keadilan untuk pemberlakuan sertifikasi sustainability terhadap produk sejenis seperti soybean (minyak kedelai) dan rapeseed (minyak lobak), disampaikan secara formal olehpemerintah, seperti kementerian perdagangan ke Uni Eropa!
Isinya menyadarkankan betapa ekonomis CPO bagi perekonomian mereka!"
"Pemberlakuan sertifikasi pada minyak kedelai dan minyak lobak bisa menyulut inflasi di Eropa! Beda dengan produktivitas CPO yang sembilan kali lipat dari minyak kedelai!" tegas Umar.
"Tapi perlawanan dengan menggelitik kesadaran orang Eropa betapa ekonomis CPO mendukung perekonomian mereka perlu dilakukan, karena sikap mereka memandang rendah bangsa-bangsa bekas jajahan mereka pada dasarnya masih tersisa!"
"Kampanye hitam CPO yang didasari sikap sombong asal produk kita kurang sehat, sedang produk mereka (minyak kedelai dan lobak) dijamin sehat masih akan jalan terus!" tukas Amir. "Hadapi saja, lewat krisis pasti mereka belajar arti ekonomis produk kita bagi ekonomi mereka!" ***
0 komentar:
Posting Komentar