Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Subsidi Warga Miskin Rp1 Juta/Bulan!


"JIKA menang Pemilu Legislatif 2014 dan memimpin pemerintahan RI 2014—2019, Partai NasDem mengampanyekan akan menjalankan 10 program prioritas untuk rakyat Indonesia!" ujar Umar. "Program pertamanya memberi subsidi untuk rakyat miskin Rp1 juta/kepala keluarga/bulan selama lima tahun!" 

"Program lainnya selama lima tahun, (2) menyediakan pupuk dan alat pertanian yang semurah-murahnya dengan subsidi!" timpal Amir. "Lalu, (3) membangun infrastruktur pelabuhan, irigasi, dan jalan di seluruh Indonesia. (4) Menaikkan gaji PNS dan TNI-Polri terus-menerus. (5) Gratis pendidikan dari SD sampai PTN. (6) Beasiswa ke dalam dan luar negeri untuk 100 ribu lulusan SMA. (7) Membangun kembali pertahanan-keamanan. (8) Listrik dan air bersih perdesaan. (9) Menciptakan 10 juta lapangan kerja baru. Dan (10) fasilitas puskesmas rawat inap di semua kecamatan!"

"Program pertama memberi subsidi pada warga miskin Rp1 juta/kepala keluarga/bulan, kalau sasarannya sama dengan penerima bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) 2013 sebanyak Rp15,5 juta keluarga sangat miskin, anggaran per bulannya Rp15,5 triliun, atau setahun menjadi Rp186 triliun!" tegas Umar. 

"Jumlah itu lebih kecil dari subsidi BBM 2013, apalagi subsidi energi yang jauh lebih besar!" "Padahal, dengan subsidi energi sebesar itu, ditambah BLSM Rp150 ribu/KK/bulan selama empat bulan, jumlah warga yang hidup di bawah garis kemiskinan pada 2013 itu, menurut data BPS, bertambah dari Maret 2013 sebesar Rp28,07 juta jiwa menjadi Rp28,55 juta jiwa pada September 2013!" tukas Amir. 

"Artinya subsidi BBM tidak ada hubungannya dengan kepentingan orang miskin! Secara nyata penerima terbesar subsidi BBM pemilik mobil, sedangkan warga miskin tidak punya mobil!" "Di lain sisi, kalau warga miskin tambah banyak, yang kaya bertambah kaya pula—terlihat dari indeks gini yang 2008 masih 3,8, pada 2012 ketimpangan makin buruk menjadi 4,1," timpal Umar. 

"Oleh karena itu, jika pembangunan ekonomi mau di balik menjadi pro-poor secara realistis—tidak cuma dalam retorika seperti selama ini—pemerintah harus berani merasionalisasi subsidi di APBN! Hanya pemerintahan yang siap tidak populer mampu melakukan itu! Sebaliknya yang gemar mengelus citra!" "Subsidi langsung pada kelompok paling miskin justru bagian dari sistem negara kesejahteraan—welfare state!" tegas Amir. "Di Amerika Serikat distribusinya lewat tunjangan pengangguran, besarnya 600 dolar AS/keluarga/bulan! Untuk kita, Rp1 juta/keluarga/bulan, bolehlah!"

0 komentar: