Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Pastikan, Pemilu Perbaiki Nasib!


"KAMPANYE pemilu legislatif telah dimulai! Hasilnya menentukan partai apa saja yang bisa mengajukan calon presiden pada pemilu presiden!" ujar Umar. "Jadi, kedua pemilu serangkai bagi dasar pergantian kepemimpinan bangsa, yang menentukan tercapainya tujuan pemilu sebagai sarana perbaikan nasib rakyat!" 

"Artinya, jika rakyat tak mau hidup begini-begini terus, harus memilih calon dan partai yang diyakini mampu mengubah kondisi bangsa dengan memperbaiki nasib rakyat!" timpal Amir. "Harian Kompas (13/3) melaporkan hasil penelitian yang meyakinkan pemilu kali ini bisa menjadi titik balik bagi memperbaiki nasib rakyat lewat pertumbuhan ekonomi dua digit!"

"Siapa yang terpilih memimpin Indonesia 2014—2019 amat menentukan perbaikan nasib bangsa ke depan!" tegas Umar. "Penelitian Presiden Boston Institute for Developing Economics Gustaf F. 

Papanek bersama peneliti Creco Research Institute Raden Pardede dan guru besar FE-UI Suahasil Nazarra bertema Pilihan untuk 5 tahun ke depan: 5% pertumbuhan dan 0,8 juta lapangan kerja produktif per tahun atau 10% pertumbuhan dan 3 juta lapangan kerja produktif per tahun yang diangkat Kompas itu menyimpulkan, tanpa mengecilkan pencapaian yang telah diraih, Indonesia selama ini telah menyia-nyiakan banyak kesempatan emas!" 

 "Menurut hasil penelitian itu, Indonesia memiliki peluang besar dalam lima tahun ke depan untuk menaikkan pendapatan rakyat, terutama kelompok 40% penduduk miskin dan rentan miskin!" timpal Amir. "Indonesia juga berpeluang menciptakan lapangan kerja bagi 3 juta tenaga kerja per tahun. 

Beberapa tahun belakangan penyerapannya cenderung surut di bawah 1 juta orang per tahun!" "Peluang itu menurut Papanek hanya bisa diwujudkan jika pertumbuhan ekonomi Indonesia ditingkatkan dari rata-rata 6% tiga tahun terakhir jadi 10% per tahun dengan industri pengolahan padat karya sebagai salah satu basisnya!" tegas Umar. 

 "Indonesia bisa mengambil 10% pangsa pasar manufaktur padat karya China 2019, itu tiga kali lipat ekspor Indonesia saat ini. Data BPS, ekspor nonmigas 2013 mencapai 149,92 miliar dolar AS!" "Pada 1986—1992 industri manufaktur padat karya Indonesia tumbuh 34%, di atas China dan India! 

Namun, sejak 1993 Indonesia tertinggal, bahkan pada 2013 Indonesia mengalami pertumbuhan negatif!" tukas Amir. "Padahal, Papanek optimistis industri manufaktur Indonesia bisa tumbuh 19% dan menyerap 9 juta tenaga kerja! Itu jika kebijakan tepat, tak kembali menyia-nyiakan peluang!" ***

0 komentar: