Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Syukuri, Rupiah Terus Menguat!


"MEMINJAM logika Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto bahwa perbaikan ekonomi Indonesia terakhir dengan simpul penguatan rupiah berkat pengaruh luar, karena faktor dalam negeri malah kontraproduktif—infrastruktur hancur di seluruh negeri, restrukturisasi ekonomi tak jalan, suku bunga tinggi pula!" ujar Umar. 

"Karena itu, penguatan rupiah yang berlanjut hingga Kamis (6/3) kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencapai Rp11.554 pantas disyukuri sebagai berkah!"

"Apalagi, menurut Gubernur BI Agus Martowardojo, neraca perdagangan RI Januari 2014 kembali defisit!" timpal Amir. "Kalau cadangan devisa Februari mencapai 102 miliar dolar AS, naik dari 100,04 miliar dolar AS pada akhir 2013 (Kompas.com, 6/3) tak terlepas dari utang luar negeri (ULN) pemerintah dan swasta sebesar 7,2 miliar dolar pada dua bulan awal tahun, meski yang nyangkut di cadangan devisa kurang dari 2 miliar dolar!" 

"Selanjutnya, yang perlu diperhatikan soal kesempatan kerja yang harus bisa dibuka dengan perbaikan kurs rupiah tersebut!" tegas Umar. "Perlu diingatkan jumlah angkatan kerja Agustus 2013 sebesar 118,2 juta, naik 140 ribu dari Agustus 2012, dari orang yang bekerja 110,8 juta, jumlah orang yang bekerja turun 3,2 juta orang dari Februari 2013. 

Meski angka Februari 2014 belum keluar, dapat ditebak peningkatan pengangguran dari 5,92% pada Februari 2013 menjadi 6,25% pada Agustus 2013, sampai kini belum terjadi perbaikan yang berarti!" "Alasannya, karena pertumbuhan ekonomi 2013 turun menjadi 5,78% dibanding lebih 6% pada 2012. 

Sebab itu, kesempatan kerja yang bisa dihasilkan juga ikut turun!" timpal Amir. "Maksudnya, bagaimana dengan membaiknya ekonomi nasional dengan simpul perbaikan kurs rupiah itu diberi prioritas lewat usaha-usaha khusus untuk membuka lapangan kerja baru! 

Dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 6,25% tergolong masif, tertekan lagi oleh pertumbuhan yang lebih rendah bisa menjadi lebih masif!" "Usaha-usaha khusus untuk membuka lapangan kerja baru itu urgen karena kalau cuma bersandar cara alamiah lapangan kerja baru dibawa pertumbuhan ekonomi, banyak pihak memprediksi pertumbuhan tahun ini lebih rendah daripada tahun sebelumnya!" tegas Umar.

"Usaha-usaha untuk itu, selain yang hasilnya lapangan kerja permanen, cukup lumayan yang bersifat sementara untuk penyambung hidup seperti kesempatan melipat kertas suara pemilu! Meski nilai penghasilannya relatif kecil, artinya amat besar bagi penganggur!" ***

0 komentar: