Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Fenomena Jilbab Jadi Jilboobs!

"MUI—Majelis Ulama Indonesia—melarang jilboobs, busana muslimah yang meski telah memakai jilbab tapi menonjolkan lekuk tubuhnya yang sensual!" ujar Umar. "Menurut Wakil Ketua MUI K.H. Ma'ruf Amin, larangan untuk itu sudah termasuk fatwa MUI soal pornografi.

Tidak boleh memperlihatkan bentuk-bentuk tubuh, pakai jilbab tapi berpakaian ketat. MUI tegas melarang itu!" (Liputan6.com, 7/8) "Jilboobs itu akronim dari paduan dua kata, 'jilbab' dan 'boobs' (payudara)," timpal Amir.

"Awal ceritanya, pada 25 Januari 2014 hadir akun Facebook bernama Jilboobs Community, yang memuat sejumlah foto wanita pakai jilbab tapi ukuran pakaian mereka ketat hingga bagian boobs-nya terekspos! Sejak itu istilah jilboobs mulai populer."

"Menurut Ma'ruf, MUI mengharamkan hal tersebut lantaran aurat yang ditutup oleh muslimah tersebut tidak sesuai dengan apa yang menjadi syariat Islam mengenai cara berpakaian," lanjut Umar. "Dengan begitu, MUI pun mengimbau agar setiap muslimah yang sudah mengenakan jilbab lebih memperhatikan cara berpakaiannya.

Pertama, kita menghargai mereka sudah mau berjilbab. Tapi kalau sudah pakai jilbab, pakaiannya jangan seronok lagi!" "Tapi fenomena jilboobs memperlihatkan semakin banyak wanita berhijab, bahkan cenderung ngetren! Di tempat umum mudah terlihat, semakin ramai perempuan yang pakai jilbab dibanding waktu-waktu lampau!" tukas Amir.

 "Karena ada kesan umum sedemikian mungkin, politikus PKS Hidayat Nur Wahid menyikapinya, semua ada prosesnya! Niat mereka menutupi aurat, jilbab menutupi kepala itu sebagai langkah awal!" (detik.com, 8/8) "Memang semua butuh proses, apalagi katanya Islam di Indonesia moderat, hijab pun meramaikan fashion!" timpal Umar.

"Dewi Sandra mengomentari fenomena ini, 'Kalau ada yang menyalahgunakan hijab, itu sebenarnya jadi tanggung jawab masing-masing dengan Allah. Nobody can judge. Untuk memperbaiki perlu diingatkan dengan kata-kata halus, bukan nyinyir, disalah-salahkan, akhirnya malah hilang dari konteks!" "Ketentuan jilboobs haram tentu tak bisa ditawar-tawar!" tegas Amir.

"Tapi seperti kata Hidayat Nur Wahid, itu proses dari langkah awal untuk menutup aurat. Suatu persuasi, imbauan halus dengan 'model' yang benar, mendorong metamorfosis sebaliknya dari jilboobs ke jilbab, mungkin langkah yang bijak! Daripada diusili terus malah membuang jilbabnya dan kembali berpakaian jauh lebih minim!" ***

0 komentar: