"MERDEKA itu prinsip ideal!" ujar Umar. "Sebagai prinsip harus ditegakkan sesuai esensinya sehingga bangsa ini tidak terombang-ambing mengikuti arah angin seperti pucuk eru! Sementara sebagai ideal, semua esensinya harus diwujudkan untuk memaknai atau merealisasikan arti kemerdekaan bagi kehidupan bangsa!"
"Prinsip kemerdekaan yang harus kita tegakkan tentu sikap kokoh berpegang pada konstitusi yang mengaktualisasikan pandangan hidup bangsa dalam mencapai cita-cita kemerdekaan!" timpal Amir. "Jadi tidak seperti selama ini, saat angin sosialis berhembus keras, haluan bangsa didorong ke arahnya! Kemudian, ketika pengaruh neoliberalisme kuat, bangsa pun dibawa condong ke sana!"
"Kecenderungan demikian mengesankan seolah bangsanya tidak punya prinsip dan pendirian! Atau, tak mampu menegakkan prinsip dan pendirian ideal miliknya!" tukas Umar. "Untuk kembali 'ke jalan yang benar' dari pucuk eru itu, tentu dengan konsolidasi sikap ke konstitusi!"
"Dalam konsolidasi sikap itu disimak ulang implementasi esensi ideal konstitusi!" timpal Amir. "Dalam ekonomi, misalnya, membandingkan kondisi terakhir dengan Pasal 33 UUD 1945, apakah pengelolaan kekayaan alam sudah benar-benar untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, lalu rakyat itu rakyat mana—apakah rakyat sendiri atau rakyat negeri lain!
Kemudian, apakah ekonomi kerakyatan telah menjadi mainstream (arus utama) perekonomian nasional sesuai garis konstitusi, bukan lagi sekadar embel-embel!" "Untuk kasus sektor pertambangan itu, langkah pemerintah menegosiasi ulang banyak perjanjian kerja sama dan bagi hasil dengan pihak asing layak dihargai, sebagai usaha menciptakan kondisi yang lebih adil bagi kepentingan nasional!" tegas Amir.
"Kalau ada perusahaan yang keberatan dengan kebijakan penerapan undan-undang, seperti Newmont yang menggugat ke Arbitrase Internasional, hadapi dengan sikap tegas demi menegakkan kedaulatan negara sebagai prinsip yang tidak bisa ditawar-tawar!"
"Dalam kehidupan berbangsa tentu banyak dimensi yang secara esensial harus disimak ulang dalam penyesuaian pada prinsip ideal kemerdekaan bangsa!" tukas Amir. "Semua itu harus dilakukan pemerintahan baru, agar prinsip ideal kemerdekaan bisa diimplementasikan dalam kehidupan bangsa! Setidaknya makin dekat dengan idealnya, tidak larut jadi pucuk eru—terombang-ambing ikut arah angin!" ***
0 komentar:
Posting Komentar