"PROSES pemiskinan di Indonesia ternyata terus berlangsung!" ujar Umar, "Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah warga miskin di Indonesia Maret 2013 sebanyak 28,17 juta, pada Maret 2014 menjadi 28,28 juta! Berarti selama satu tahun itu terjadi proses pemiskinan terhadap 110 ribu orang!"
"Apa penyebab orang sebanyak itu jatuh ke bawah garis kemiskinan?" tukas Amir. "Padahal, ratusan triliun APBN beberapa tahun terakhir ini dicurahkan untuk program mengatasi kemiskinan, seperti di APBN 2014 sebesar Rp134,5 triliun dan 2015 sebesar Rp135 triliun, tapi malah proses pemiskinan yang melaju?"
"Ironisnya, semakin berlimpah dana APBN dicurahkan, semakin tinggi inflasi hingga semakin megap warga miskin memenuhi kebutuhan hidupnya!" jawab Umar. "Pada 2013 itu tingkat inflasi nasional 8,38%, tapi garis kemiskinan meningkat lebih tinggi dari inflasi umum, yakni 11,45%—dari konsumsi Rp271.626 pada Maret 2013 menjadi Rp302,732/jiwa/bulan!"
"Berarti inflasi lebih mencekik orang miskin ketimbang angkanya," sela Amir. "Lebih parah lagi, cekikan inflasi itu terkait komoditas makanan, yang perannya pada garis kemiskinan 73,54%!" tegas Umar. "Akibatnya, bukan saja warga yang jatuh ke jurang kemiskinan bertambah, tapi juga kemampuan warga miskin memenuhi kebutuhan pangannya semakin berat!
Tak mustahil kuantitas dan kualitas konsumsi makanannya dikurangi sehingga ancaman malanutrisi—gizi buruk—makin serius!" "Berarti menekan inflasi hal penting untuk mengatasi kemiskinan!" tukas Amir. "Menekan angka inflasi jelas hal penting mengatasi kemiskinan!" sambut Umar.
"Tapi jauh lebih penting lagi memperbaiki salah urus (mismanajemen)-nya hingga dana APBN beratus triliun untuk program mengatasi kemiskinan salah sasaran! Bukti salah sasaran itu tampak dari proses pemiskinan yang justru melaju!" "Untuk mismanajemen, jika pemerintah baru mengganti manajemen itu, masalah selesai dong!" tukas Amir.
"Tak semudah itu!" bantah Umar. "Ganti manajemen saja tak dijamin beres karena biaya manajemen itulah pokok masalah mengatasi kemiskinan! Lebih tepat, justru manajemennya dihapus! Dana kemiskinan langsung disalurkan ke warga miskin sehingga mereka bisa berusaha sendiri keluar dari garis kemiskinan!" "Itu lebih baik daripada dananya salah sasaran, tak menyentuh mustahiknya!" timpal Amir. "Pantas, yang laju malah proses pemiskinan!" ***
0 komentar:
Posting Komentar