Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Rowling pun Mengecam Murdoch!

JK Rowling, pengarang buku Harry Potter, mengecam tweet dari raja media Rupert Murdoch yang menyatakan bahkan muslim cinta damai pun harus bertanggung jawab atas serangan jihad. Menurut Guardian (11/1), tweet Murdoch itu terkait serangan maut teroris ke Charlie Hebdo, Paris.

 Lewat akun @jk_rowling (11/1) secara sarkas ia tweet, "I was born Christian, if that makes Rupert Murdoch my responsibility, I'll auto-excommunicate." (Rowling: Saya terlahir Kristen, jika itu menjadikan Rupert Murdoch tanggung jawabku, saya dengan sendirinya menolak keterkaitannya.)

Sebelumnya, di akun @rupertmurdoch (10/1), Murdoch ngetweet, "Maybe most Moslems peaceful, but until they recognize and destroy their growing jihadist cancer they must be held responsible.” (Murdoch: Mungkin sebagian besar muslim cinta damai, tapi mereka harus bertanggung jawab sampai diketahui mereka hancurkan pertumbuhan kanker jihad.)

 Dari situ Guardian menulis teras beritanya dengan menyimpulkan muslim cinta damai tak bertanggung jawab lagi terhadap teror, seperti saya terhadap Murdoch, ujar pengarang Harry Potter. Dalam menjawab berbagai komentar atas tweet-nya, Rowling tweet ke @dom209, "The Spanish Inquisition was my fault, as is all Christian fundamentalist violence.” (Maksudnya, kalau mengikuti jalan pikiran Murdoch, Spanish Inquisition menjadi kesalahan Rowling, juga semua kekerasan fundamentalis Kristen. 

Spanish Inquisition adalah pengadilan gereja ortodoks di Spanyol Abad 15 sampai Abad 19.) Serangan ke Charlie Hebdo oleh Cherif dan Said Kouachi (keduanya tewas) beserta Hamyd Mourad yang menyerahkan diri dan membuka tabir Kouachi bersaudara, memang jadi polemik luas. Blog Post-Modern Perspective (PMP) melihat hal itu dari rangkaian peristiwa yang disimpulkan sebagai kebangkitan fundamentalisme. 

 Itu dilihat secara filosofis sehingga PMP mengingatkan sebelum menaklukkan fundamentalisme melalui pencerahan dengan hak-hak asasi manusia, filsafat memainkan peran sentral dalam mempertajam wawasan intelektual yang melahirkan konsep-konsep versi modern, seperti toleransi beragama, kemerdekaan berpikir dan berekspresi. 

 Lewat judul Philosophy the Battle Against Fundamentalism, PMP menawarkan solusi sesuai inovasi konsep filosofis, yakni toleransi dan saling menghomati. Perspektif saling menghormati tecermin dari sikap Rowling. Tapi malangnya, gaya Murdoch yang justru ramai di-retweet! ***

0 komentar: