SUBSIDI untuk listrik pada APBN 2016 dipangkas jadi Rp38,39 triliun, dari sebelumnya Rp66,15 triliun. Untuk itu, sebelum tagihan rekening 2016 berlaku, PLN harus selesai memilah pelanggan mampu yang memakai listrik 450 volt ampere (va) atau 900 va untuk dihentikan subsidinya.
Menurut data PLN per September 2015, ada 45,36 juta rumah tangga pelanggan 450 va dan 900 va. Golongan 450 va sebanyak 22,9 juta, sedangkan 900 va 22,47 juta. Menurut data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), jumlah penduduk miskin dan rentan miskin berjumlah 24,7 juta rumah tangga. Berarti ada 20,6 juta rumah tangga yang sebenarnya mampu ikut menikmati subsidi listrik 450 va dengan tarif Rp415,50 per kWh atau 900 va dengan tarif Rp586,23 per kWh. (Kompas.com, 25/10)
Jelas tak mudah bagi PLN memilah 20,6 juta pelanggan dan menaikkan dayanya menjadi 1.300 va dengan tarif Rp1.347,72 per kWh. Artinya, yang semula 450 va tagihannya akan naik tiga kali lipat, sedang yang 900 va naik dua kali lipat.
Sebenarnya waktunya terlalu singkat untuk memilah 20 juta lebih pelanggan sekalian meningkatkan dayanya menjadi 1.300 va atau lebih. Dengan waktu satu setengah bulan bahkan tak cukup untuk mengidentifikasi pelanggan yang harus dipilah dan ditingkatkan dayanya. Tapi semua harus dijalankan sesuai jadwal, karena APBN 2016 yang disahkan 30 Oktober 2015 itu sudah menetapkan besarnya subsidi yang tak bisa ditawar lagi.
Padahal, untuk kesiapan pelanggan mengikuti program kenaikan golongan tarif itu perlu sosialisasi, baik lewat media massa maupun tatap muka. Tak mudah membuat orang yang sudah biasa menikmati subsidi mau menerima penghentiannya, apalagi kemudian harus membayar dua atau tiga kali lipat.
Perlu memberi kriteria yang jelas dan mudah dipahami kenapa status langganan dan daya listriknya harus ditingkatkan. Sosialisasi perubahan itu juga relevan sekalian untuk meningkatkan keamanan pengguna listrik, karena belakangan ini kebakaran akibat tegangan pendek makin kerap terjadi. Apalagi dalam program ini ada peningkatan daya dari 450 va dan 900 va ke 1.300 va atau lebih, padahal kebanyakan jaringan kabel listriknya sudah tua.
Kalau jaringan kabelnya tak diperbarui sesuai tegangan lebih tinggi yang baru dipasang, ancaman tegangan pendek kian masif. Tapi kalau identifikasinya tepat, warga mampu yang ditingkatkan daya dan golongannya akan menyambut baik, sekalian untuk memperbarui jaringan kabel demi mengurangi ancaman tegangan pendek. ***
Jelas tak mudah bagi PLN memilah 20,6 juta pelanggan dan menaikkan dayanya menjadi 1.300 va dengan tarif Rp1.347,72 per kWh. Artinya, yang semula 450 va tagihannya akan naik tiga kali lipat, sedang yang 900 va naik dua kali lipat.
Sebenarnya waktunya terlalu singkat untuk memilah 20 juta lebih pelanggan sekalian meningkatkan dayanya menjadi 1.300 va atau lebih. Dengan waktu satu setengah bulan bahkan tak cukup untuk mengidentifikasi pelanggan yang harus dipilah dan ditingkatkan dayanya. Tapi semua harus dijalankan sesuai jadwal, karena APBN 2016 yang disahkan 30 Oktober 2015 itu sudah menetapkan besarnya subsidi yang tak bisa ditawar lagi.
Padahal, untuk kesiapan pelanggan mengikuti program kenaikan golongan tarif itu perlu sosialisasi, baik lewat media massa maupun tatap muka. Tak mudah membuat orang yang sudah biasa menikmati subsidi mau menerima penghentiannya, apalagi kemudian harus membayar dua atau tiga kali lipat.
Perlu memberi kriteria yang jelas dan mudah dipahami kenapa status langganan dan daya listriknya harus ditingkatkan. Sosialisasi perubahan itu juga relevan sekalian untuk meningkatkan keamanan pengguna listrik, karena belakangan ini kebakaran akibat tegangan pendek makin kerap terjadi. Apalagi dalam program ini ada peningkatan daya dari 450 va dan 900 va ke 1.300 va atau lebih, padahal kebanyakan jaringan kabel listriknya sudah tua.
Kalau jaringan kabelnya tak diperbarui sesuai tegangan lebih tinggi yang baru dipasang, ancaman tegangan pendek kian masif. Tapi kalau identifikasinya tepat, warga mampu yang ditingkatkan daya dan golongannya akan menyambut baik, sekalian untuk memperbarui jaringan kabel demi mengurangi ancaman tegangan pendek. ***
0 komentar:
Posting Komentar