Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Antisipasi Ekses Negatif Jalan Tol!

GUBERNUR Lampung M Ridho Ficardo mengingatkan masyarakat Lampung untuk mengantisipasi ekses negatif jalan tol di daerah ini. Ekses negatif itu terutama terkait rendahnya indeks pembangunan manusia (IPM) Provinsi Lampung pada 66,42, di bawah IPM nasional 68,90. Dalam tabel indeks pembangunan manusia provinsi dan nasional 1996—2013 Badan Pusat Statistik (bps.go.id) IPM Provinsi Lampung terendah di Sumatera pada 72,87, di bawah Aceh (73,05), Babel (74,29), dan Jambi (74,35). 

Maksud Ridho, akibat rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) Lampung, ketika pembangunan jalan tol telah menghasilkan dampak positif berupa tumbuhnya industri modern di Lampung, anak-anak Lampung justru kalah bersaing dalam mendapatkan pekerjaan di posisi yang baik. Mereka tersingkir dan pekerjaan tersebut diisi oleh orang dari luar Lampung. 

Untuk itu, seiring dengan usaha meningkatkan kualitas pendidikan di semua jenjang yang ada, jumlah partisipasi peserta didik ke jenjang berikutnya yang relatif masih rendah harus terus didorong agar indeks lamanya mengikuti pendidikan meningkat. Rendahnya angka rata-rata lamanya mengikuti pendidikan ini salah satu penyebab jadi terendahnya IPM Lampung di Sumatera. 

Selain itu, Pemprov akan merehabilitasi empat Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada, yang kini kondisinya memprihatinkan, menjadi BLK yang betul-betul mampu menghasilkan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Akan diusahakan, keempat BLK tersebut menjadi yang terbaik di Indonesia, tegas Ridho sebagai keynote speaker dalam Economi Outlook 2016 di gedung BI Lampung, Senin. 

Selain upaya peningkatan kualitas SDM lewat pendidikan umum (SD, SMP, SMA) dipertajam dalam aspek kecerdasan dan kemampuan komunikasi dan penguasaan perantinya (bahasa dan teknik perangkat teknologi informasi) agar senantiasa bisa mengikuti perkembangan zaman, penajaman spesialisasi SMK dengan standar kompetensi nasional menjadi penentu bagi lulusan bersaing di pasar kerja domestik. Di atas level SMK itu, selain akademi lanjutan spesialisasi bidang kerjanya, BLK dengan spesialisasi tertentunya menjadi pencetak tenaga kompeten (dengan sertifikat) untuk tingkat ASEAN. 

Dengan itu, Lampung memasang jaring pengaman tenaga lokal bagi industri di daerahnya. Dengan sertifikat kompetensi lulusan BLK berkelas ASEAN, Pemprov tak ragu lagi mewajibkan investor memberi prioritas kepada lulusan BLK. Antisipasi ekses negatif jalan tol pun membawa berkah bagi generasi muda Lampung. ***

0 komentar: