SEBANYAK 20 ekor ayam di RT 14/RW 04 Kelurahan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, pekan lalu mati mendadak. Petugas instansi terkait memeriksanya ke lab, ternyata positif flu burung (Avian influenza/AI). Selanjutnya dilakukan pemusnahan semua unggas di sekitar RW itu sesuai dengan prosedur.
"Kami melakukan prosedur local culling (pemusnahan lokal). Petugas yang melakukan pemusnahan mengenakan seragam khusus. Kami tidak hanya memusnahkan yang mati, tapi semua kami musnahkan dengan cara dipotong, kemudian dibakar baru dikubur. Baru kemudian kami desinfeksi atau cuci hama," jelas Kepala Suku Dinas Pertanian, Kelautan, dan Ketahanan Pangan Jakarta Selatan Kristrisasi Helenandari. (detiknews, 20/3/2016)
Penanganan flu burung harus sesuai prosedur standar universal. Karena, kalau serangan virusnya telah menelan korban, merebaknya amat cepat. Seperti beberapa tahun lalu, sepekan setelah serangan di daratan Tiongkok, diketahui telah merebak di Jepang dan Indonesia.
Karena itu, kematian mendadak banyak ayam milik sejumlah warga di Desa Palasaji, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, (Lampost, 23/3), perlu penanganan cepat dari instansi terkait. Apalagi, menurut Mohamad Arif, warga desa itu, dari tujuh ekor ayamnya yang mati mendadak, hanya dua ekor yang ia tanam. Sisanya ia buang ke Sungai Way Pisang. Kalau penyebab kematian ayam itu flu burung, betapa berbahaya tindakan tersebut.
Menurut Kepala Desa Palasaji Herri Susanto, yang enam ekor ayamnya juga mati mendadak, kematian banyak ayam warga itu juga terjadi di desa-desa sekitarnya, seperti Desa Bangunan dan Sukaraja. Ia berharap instansi terkait cepat memeriksa kematian banyak ayam di daerah itu untuk diketahui pasti penyebabnya. Apalagi Palas itu pintu gerbang Lampung dari Jakarta yang lebih dahulu positif terserang flu burung.
Kecepatan mengetahui dan mengatasi flu burung diperlukan karena ancaman virus AI terhadap manusia mematikan. Orang yang terindikasi flu burung, di rumah sakit diisolasi agar tidak menyebarkan virus ke luar.
Warga desa yang banyak ayam mati mendadak diharap membersihkan diri dan lingkungan agar tidak terserang virus yang mematikan. Apalagi menurut Kompas.com (21/3/2016), sampai saat ini vaksin untuk mencegah flu burung pada manusia belum tersedia secara luas. Pemerintah AS punya vaksin flu burung, tapi tidak bisa mencegah semua jenis strain virus.
Terbaik tentu instansi terkait turun ke lapangan memastikan jenis virus yang mematikan banyak ayam itu. ***
Penanganan flu burung harus sesuai prosedur standar universal. Karena, kalau serangan virusnya telah menelan korban, merebaknya amat cepat. Seperti beberapa tahun lalu, sepekan setelah serangan di daratan Tiongkok, diketahui telah merebak di Jepang dan Indonesia.
Karena itu, kematian mendadak banyak ayam milik sejumlah warga di Desa Palasaji, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, (Lampost, 23/3), perlu penanganan cepat dari instansi terkait. Apalagi, menurut Mohamad Arif, warga desa itu, dari tujuh ekor ayamnya yang mati mendadak, hanya dua ekor yang ia tanam. Sisanya ia buang ke Sungai Way Pisang. Kalau penyebab kematian ayam itu flu burung, betapa berbahaya tindakan tersebut.
Menurut Kepala Desa Palasaji Herri Susanto, yang enam ekor ayamnya juga mati mendadak, kematian banyak ayam warga itu juga terjadi di desa-desa sekitarnya, seperti Desa Bangunan dan Sukaraja. Ia berharap instansi terkait cepat memeriksa kematian banyak ayam di daerah itu untuk diketahui pasti penyebabnya. Apalagi Palas itu pintu gerbang Lampung dari Jakarta yang lebih dahulu positif terserang flu burung.
Kecepatan mengetahui dan mengatasi flu burung diperlukan karena ancaman virus AI terhadap manusia mematikan. Orang yang terindikasi flu burung, di rumah sakit diisolasi agar tidak menyebarkan virus ke luar.
Warga desa yang banyak ayam mati mendadak diharap membersihkan diri dan lingkungan agar tidak terserang virus yang mematikan. Apalagi menurut Kompas.com (21/3/2016), sampai saat ini vaksin untuk mencegah flu burung pada manusia belum tersedia secara luas. Pemerintah AS punya vaksin flu burung, tapi tidak bisa mencegah semua jenis strain virus.
Terbaik tentu instansi terkait turun ke lapangan memastikan jenis virus yang mematikan banyak ayam itu. ***
0 komentar:
Posting Komentar