MINGGU, 20 Maret 2016, matahari tepat di atas khatulistiwa. Peristiwa ini membawa fenomena equinox, saat tiga hari ke depan sampai sepanjang sekitar dua minggu mungkin terjadi serangan panas (heat stroke) hingga 40 derajat Celsius atau bisa 9 derajat Celsius di atas normal di wilayah Malaysia, Singapura, dan Indonesia. (http://www.straitstimes.com/singapore/warmer-likely-over-next-2-week)
Untuk itu, selama terjadinya fenomena equinox itu warga supaya berada dalam rumah, terutama pada pukul 12.00 sampai 15.00 setiap hari. Suhu akan berfluktuasi sampai 40 derajat Celsius. Hal ini bisa dengan mudah menyebabkan dehidrasi dan stroke akibat sengatan matahari.
Setiap orang diharapkan menjaga diri agar tidak dehidrasi, mengonsumsi sekitar 2 liter cairan setiap hari. Memonitor tekanan darah. Mencegah kemungkinan mendapat serangan panas (heat stroke).
Mandi air dingin sesering mungkin. Mengurangi makan daging, perbanyak makan buah dan sayuran.
Tempatkan lilin tidak terpakai di luar rumah. Jika lilin bisa meleleh, berarti udara dalam tingkat yang berbahaya. Selalu menempatkan ember berisi air setengahnya di ruang tamu dan setiap kamar untuk menjaga agar suhu tetap lembap.
Fenomena equinox ini merupakan pengalaman pertama di Malaysia dan Singapura, mungkin juga di Indonesia. Heat stroke tidak memiliki gejala yang mengindikasikannya. Orang yang terserang bisa pingsan, pada serangan yang serius cukup berbahaya karena bisa mengakibatkan kegagalan organ dalam.
Karena fenomena equinox cukup berbahaya, ada baiknya pemerintahan lokal setingkat lurah atau RT/RW bersama tokoh-tokoh masyarakat mengadakan suatu kegiatan mengantisipasi, dari menginformasikan kepada warga sampai membuat anjuran untuk menghindari maupun melakukan hal-hal yang seharusnya.
Selain itu, tentu cukup disayangkan kenapa informasi mengenai gejala alam yang bisa berbahaya buat manusia ini baru didapat dari media luar negeri, padahal justru negeri kita yang berada pada garis khatulistiwa. Hal ini jelas agak mengecewakan karena informasi tentang gerhana matahari total bisa didapat dalam cukup waktu lama sebelumnya, sedang fenomena equinox yang berbahaya justru pada saat-saat terakhir.
Andai di media sosial ada yang menyebutkan informasi ini hoax, untuk waspada dari kemungkinan terburuk ketika matahari tepat di atas khatulistiwa, tidak ada salahnya. Lebih lagi karena tahun lalu fenomena ini mengakibatkan banyak korban jiwa di India dan Pakistan. ***
Setiap orang diharapkan menjaga diri agar tidak dehidrasi, mengonsumsi sekitar 2 liter cairan setiap hari. Memonitor tekanan darah. Mencegah kemungkinan mendapat serangan panas (heat stroke).
Mandi air dingin sesering mungkin. Mengurangi makan daging, perbanyak makan buah dan sayuran.
Tempatkan lilin tidak terpakai di luar rumah. Jika lilin bisa meleleh, berarti udara dalam tingkat yang berbahaya. Selalu menempatkan ember berisi air setengahnya di ruang tamu dan setiap kamar untuk menjaga agar suhu tetap lembap.
Fenomena equinox ini merupakan pengalaman pertama di Malaysia dan Singapura, mungkin juga di Indonesia. Heat stroke tidak memiliki gejala yang mengindikasikannya. Orang yang terserang bisa pingsan, pada serangan yang serius cukup berbahaya karena bisa mengakibatkan kegagalan organ dalam.
Karena fenomena equinox cukup berbahaya, ada baiknya pemerintahan lokal setingkat lurah atau RT/RW bersama tokoh-tokoh masyarakat mengadakan suatu kegiatan mengantisipasi, dari menginformasikan kepada warga sampai membuat anjuran untuk menghindari maupun melakukan hal-hal yang seharusnya.
Selain itu, tentu cukup disayangkan kenapa informasi mengenai gejala alam yang bisa berbahaya buat manusia ini baru didapat dari media luar negeri, padahal justru negeri kita yang berada pada garis khatulistiwa. Hal ini jelas agak mengecewakan karena informasi tentang gerhana matahari total bisa didapat dalam cukup waktu lama sebelumnya, sedang fenomena equinox yang berbahaya justru pada saat-saat terakhir.
Andai di media sosial ada yang menyebutkan informasi ini hoax, untuk waspada dari kemungkinan terburuk ketika matahari tepat di atas khatulistiwa, tidak ada salahnya. Lebih lagi karena tahun lalu fenomena ini mengakibatkan banyak korban jiwa di India dan Pakistan. ***
0 komentar:
Posting Komentar