SEMUA negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menilai kondisi di Palestina kian memprihatinkan dan jauh dari perhatian dunia. Kesimpulan itu didapat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat bertemu pimpinan OKI, Desember 2015. Saat itu Indonesia diminta menggelar KTT OKI di Jakarta yang akan berlangsung Minggu dan Senin 6—7 Maret 2016.
Dengan penyelenggaraan KTT OKI itu, kata Retno, "Kami ingin isu Palestina jadi radar perhatian dunia."
Dari 56 negara anggota OKI, sebanyak 49 negara mengonfirmasi hadir dalam KTT bertema United for a just solution (Bersatu semata untuk sebuah solusi) tersebut. (Kompas.com, 2/3/2016)
Retno mengungkapkan Indonesia bersedia menjadi tuan rumah karena ingin menunjukkan komitmen solidaritas terhadap Palestina. Indonesia ingin isu Palestina kembali menjadi perhatian dunia.
Isu tentang perjuangan rakyat Palestina tersisih dari media dunia sejak munculnya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang mencaplok sebagian wilayah Suriah dan Irak medio awal 2014. Padahal, kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina, baik di jalur Gaza maupun Tepi Barat, makin menjadi-jadi.
Kenyataan itu bisa menjadi justifikasi bahwa ISIS sebenarnya ciptaan Yahudi dan pemimpin tertinggi ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi, aslinya berdarah Yahudi. Berdasar pengakuan mantan agen rahasia AS yang membelot, Edward Snowden, Al Baghdadi aslinya Yahudi bernama Elliot Shimon, yang terlatih sebagai agen dinas rahasia Israel, Mossad. (Veterans Today, 11/8/2014)
Pernyataan senada datang dari mantan Menlu AS Hillary Clinton yang dimuat media Barat serta bukunya, Hard Choice, seperti dikutip harian Mesir Elmihwar (Rabu, 6/8/2014), bahwa AS dan negara-negara Barat sepakat membentuk sebuah Islamic State pada 2013 untuk memecah belah di Timur Tengah. Dalam buku itu disebutkan, negara Islam itu awalnya akan didirikan di Sinai, Mesir, untuk melawan Presiden Mursi. Rencana berubah akibat militer mengudeta Mursi dan negara Islam itu pun dialihkan ke Suriah dan Irak.
Hasilnya, isu mengenai Palestina tenggelam oleh berita-berita kekejian ISIS, memenggal kepala banyak warga sesama muslim semua usia, pria dan wanita, di wilayah-wilayah yang didudukinya.
Oleh karena itu, melalui KTT OKI di Jakarta negara-negara Islam sedunia bersatu untuk mengembalikan perhatian dunia kepada Palestina dari pengalihan perhatian yang dilakukan oleh Israel dan Barat! Sekaligus, mendukung perjuangan rakyat Palestina mewujudkan kemerdekaan sepenuhnya. ***
Dari 56 negara anggota OKI, sebanyak 49 negara mengonfirmasi hadir dalam KTT bertema United for a just solution (Bersatu semata untuk sebuah solusi) tersebut. (Kompas.com, 2/3/2016)
Retno mengungkapkan Indonesia bersedia menjadi tuan rumah karena ingin menunjukkan komitmen solidaritas terhadap Palestina. Indonesia ingin isu Palestina kembali menjadi perhatian dunia.
Isu tentang perjuangan rakyat Palestina tersisih dari media dunia sejak munculnya Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang mencaplok sebagian wilayah Suriah dan Irak medio awal 2014. Padahal, kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina, baik di jalur Gaza maupun Tepi Barat, makin menjadi-jadi.
Kenyataan itu bisa menjadi justifikasi bahwa ISIS sebenarnya ciptaan Yahudi dan pemimpin tertinggi ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi, aslinya berdarah Yahudi. Berdasar pengakuan mantan agen rahasia AS yang membelot, Edward Snowden, Al Baghdadi aslinya Yahudi bernama Elliot Shimon, yang terlatih sebagai agen dinas rahasia Israel, Mossad. (Veterans Today, 11/8/2014)
Pernyataan senada datang dari mantan Menlu AS Hillary Clinton yang dimuat media Barat serta bukunya, Hard Choice, seperti dikutip harian Mesir Elmihwar (Rabu, 6/8/2014), bahwa AS dan negara-negara Barat sepakat membentuk sebuah Islamic State pada 2013 untuk memecah belah di Timur Tengah. Dalam buku itu disebutkan, negara Islam itu awalnya akan didirikan di Sinai, Mesir, untuk melawan Presiden Mursi. Rencana berubah akibat militer mengudeta Mursi dan negara Islam itu pun dialihkan ke Suriah dan Irak.
Hasilnya, isu mengenai Palestina tenggelam oleh berita-berita kekejian ISIS, memenggal kepala banyak warga sesama muslim semua usia, pria dan wanita, di wilayah-wilayah yang didudukinya.
Oleh karena itu, melalui KTT OKI di Jakarta negara-negara Islam sedunia bersatu untuk mengembalikan perhatian dunia kepada Palestina dari pengalihan perhatian yang dilakukan oleh Israel dan Barat! Sekaligus, mendukung perjuangan rakyat Palestina mewujudkan kemerdekaan sepenuhnya. ***
0 komentar:
Posting Komentar