SETELAH menarik AS keluar dari Trans Pacific Partnership (TPP) prakarsa Obama, sesuai dengan janji kampanye untuk menghapus semua hal yang berlabel Obama, Presiden AS Donald Trump berusaha membuat yang khas Trump dengan merangkul Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Untuk merangkul Xi Jinping, Trump, Jumat (10/2/2017), menelepon Presiden Tiongkok dan secara gamblang menyatakan komitmennya untuk melanjutkan dukungan AS yang telah ada selama ini terkait kebijakan “satu Tiongkok”.
Seperti dilansir AFP, Xi Jinping memuji langkah Trump dan menyebut Tiongkok ingin bekerja sama dengan AS demi memajukan hubungan kedua negara dan keuntungan bagi kedua pihak. (Kompas.com, 10/2/2017)
Penegasan dukungan itu amat penting sebagai koreksi atas sikap Trump saat baru terpilih yang berkomunikasi dengan pimpinan Taiwan, lalu mempertanyakan kenapa AS harus mendukung politik satu Tiongkok. Dalam wawancara dengan Fox News, Trump mengaku tidak punya alasan mengapa kebijakan satu Tiongkok harus tetap dilanjutkan tanpa konsesi berarti dari Beijing.
Pemerintah Tiongkok menyatakan prihatin atas pernyataan Trump waktu itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang, menegaskan kebijakan satu Tingkok menjadi dasar hubungan Tiongkok-AS sejak 1979.
Pada hari yang sama, Jumat (10/2/2017), Trump menyambut Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dengan pelukan hangat dan pujian saat tiba di Washington DC. Trump menyebut Abe memiliki tangan yang kuat dan mereka berdua memiliki chemistry yang amat bagus.
"Saat saya menyambutnya di mobil, saya menjabat tangannya lalu memeluknya, karena itulah yang kami rasakan," ujar Trump usai bertemu Abe di Ruang Oval. Usai makan siang di Gedung Putih, keduanya terbang ke resort Trump Mar-a-Largo, di Florida, untuk melanjutkan pembicaraan dan bermain golf pada Sabtu. (Kompas.com, 11/2/2017)
Sebelumnya, hubungan AS-Jepang tegang karena Trump menarik AS dari TPP dan Trump mempertanyakan komitmen AS membantu pertahanan Jepang. Trump juga mengancam Toyota yang membangun pabrik di Meksiko akan dikenai tarif pajak tinggi jika produknya masuk AS. Ancaman Trump ke Toyota ini disambut pembelaan Pemerintah Jepang lewat Kepala Sekretariat Kabinet Jepang Yoshihide Suga dan Menteri Perdagangan Hiroshige Seko.
Tapi, Trump begitu lincah memutar arah sikapnya terhadap Tiongkok dan Jepang hingga menjadi demikian mesra, tak berbekas lagi kontroversi dan ketegangan yang pernah dia buat. ***
Seperti dilansir AFP, Xi Jinping memuji langkah Trump dan menyebut Tiongkok ingin bekerja sama dengan AS demi memajukan hubungan kedua negara dan keuntungan bagi kedua pihak. (Kompas.com, 10/2/2017)
Penegasan dukungan itu amat penting sebagai koreksi atas sikap Trump saat baru terpilih yang berkomunikasi dengan pimpinan Taiwan, lalu mempertanyakan kenapa AS harus mendukung politik satu Tiongkok. Dalam wawancara dengan Fox News, Trump mengaku tidak punya alasan mengapa kebijakan satu Tiongkok harus tetap dilanjutkan tanpa konsesi berarti dari Beijing.
Pemerintah Tiongkok menyatakan prihatin atas pernyataan Trump waktu itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang, menegaskan kebijakan satu Tingkok menjadi dasar hubungan Tiongkok-AS sejak 1979.
Pada hari yang sama, Jumat (10/2/2017), Trump menyambut Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dengan pelukan hangat dan pujian saat tiba di Washington DC. Trump menyebut Abe memiliki tangan yang kuat dan mereka berdua memiliki chemistry yang amat bagus.
"Saat saya menyambutnya di mobil, saya menjabat tangannya lalu memeluknya, karena itulah yang kami rasakan," ujar Trump usai bertemu Abe di Ruang Oval. Usai makan siang di Gedung Putih, keduanya terbang ke resort Trump Mar-a-Largo, di Florida, untuk melanjutkan pembicaraan dan bermain golf pada Sabtu. (Kompas.com, 11/2/2017)
Sebelumnya, hubungan AS-Jepang tegang karena Trump menarik AS dari TPP dan Trump mempertanyakan komitmen AS membantu pertahanan Jepang. Trump juga mengancam Toyota yang membangun pabrik di Meksiko akan dikenai tarif pajak tinggi jika produknya masuk AS. Ancaman Trump ke Toyota ini disambut pembelaan Pemerintah Jepang lewat Kepala Sekretariat Kabinet Jepang Yoshihide Suga dan Menteri Perdagangan Hiroshige Seko.
Tapi, Trump begitu lincah memutar arah sikapnya terhadap Tiongkok dan Jepang hingga menjadi demikian mesra, tak berbekas lagi kontroversi dan ketegangan yang pernah dia buat. ***
0 komentar:
Posting Komentar