Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Harapan Hidup di Indonesia Naik!

HASIL penelitian tentang kesehatan global melaporkan kesempatan atau harapan hidup warga Indonesia pada 2016 meningkat dari satu dekade lalu (2006). Anak laki-laki yang lahir 2016 punya kesempatan hidup 69,8 tahun naik 2,4 tahun dari dekade lalu, sedang anak perempuan lebih panjang umur yakni 73 tahun meningkat 3,4 tahun dari dekade lalu.
Penelitian dimaksud Studi Beban Penyakit atau Global Burden of Disease Study (GBD) meneliti fenomena kesehatan masyarakat seluruh dunia pada tahun 2016. Dipublikasikan jurnal The Lancet, penelitian itu melibatkan lebih dari 2.500 kolaborator dari 130 negara dan wilayah yang dikoordinasikan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) di University of Washington, Seattle (Kompas.com, 17/9/2017).
"Indonesia telah mencatat kemajuan besar selama 25 tahun terakhir. Berhasil meningkatkan usia harapan hidup, menurunkan beban kesehatan dari masalah penyakit TBC, neonatal, kelahiran prematur, serta penyakit diare," kata dr Soewarta Kosen, salah satu peneliti yang terlibat dalam GBD dan peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan.
"Namun, peningkatan beban dari penyakit mematikan dan dapat dicegah seperti jantung, stroke, dan diabetes patut diperhatikan. Memerangi penyakit ini dibutuhkan komitmen, fokus, dan investasi," tambah Soewarta.
Penelitian tersebut mencatat berbagai penyakit sebagai faktor yang mengurangi usia menjadi harapan hidup sehat. Dengan analogi sama, seorang anak laki-laki yang lahir pada 2016 akibat berbagai penyakit itu hanya akan hidup sehat sampai 61,8 tahun, sedangkan perempuan 64,2 tahun.
Dalam harapan hidup sehat ini di Indonesia ada lima penyebab utama kematian dini, yakni penyakit jantung iskemik, stroke, diabetes, neonatal, dan kelahiran prematur.
Hasil studi global itu mencatat dari 54,7 juta penderita yang meninggal, 72,3% berasal dari penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan kanker. Terjadi peningkatan 16% atau 5,5 juta orang dari 2006. Penyebab terbesarnya penyakit jantung iskemik yang membuat 9,5 juta orang meninggal, disusul diabetes penyebab kematian 1,4 juta orang pada 2016, naik 31% sejak 2006.
Kabar baiknya, terjadi peningkatan kesehatan di seluruh dunia pada 2016. Hanya 19% kematian akibat penyakit menular, penyakit selama kehamilan dan persalinan, neonatal (masa bayi baru lahir), dan kekurangan gizi. Dibanding satu dekade lalu, angka kematiannya menurun hampir 24%. ***

0 komentar: