PREDIKSI Dana Moneter Internasional (IMF) yang dirilis pekan lalu menyebutkan ekonomi Indonesia yang kini di peringkat ke-13 dunia, pada tahun 2023 produk domestik bruto (PDB)-nya akan melesat menjadi terbesar keenam dunia berdasarkan paritas daya beli (purchasing power parity/PPP). Menurut data IMF, meski terjadi pelemahan secara global, ekonomi sejumlah negara diprediksi akan terus membesar pada 2023. Daftar 10 negara dengan perekonomian terbesar di dunia pun berubah. Tiongkok di tempat pertama diikuti Amerika Serikat (AS). Saat ini pangsa ekonomi Tiongkok sebesar 18,72% terhadap ekonomi dunia, diperkirakan akan melonjak menjadi 20,56% pada 2023. Sedangkan pangsa ekonomi AS pada saat yang sama menjadi sebesar 13,91% terhadap ekonomi dunia. Sementara itu, pangsa ekonomi Indonesia terhadap ekonomi dunia yang saat ini 2,59%, pada 2023 diperkirakan melonjak menjadi 2,8%. Dengan posisi keenam dunia itu, ekonomi Indonesia akan berada di atas Rusia, Brasil, Inggris Raya, dan Prancis. Adapun urutan 10 besar perekonomian dunia 2023 dan pangsanya terhadap ekonomi dunia, yakni 1. Tiongkok (20,97%); 2. AS (13,91%); 3. India (9,34%); 4. Jepang (3,6%); 5. Jerman (2,92%); 6. Indonesia (2,8%); 7. Rusia (2,8%); 8. Brasil (2,34%); 9. Inggris Raya (2,03%); dan 10. Prancis (2%). Dari 10 negara besar yang mengalami penurunan peringkat paling dalam adalah Prancis, dari sebelumnya peringkat keenam turun ke peringkat ke-10. (Kompas.com, 20/2/2019) Sementara itu, menurut hasil studi Standard Chartered yang dikutip Bloomberg (9/1/2019), pada 2030 posisi PDB Indonesia berdasar pada PPP akan naik lagi menjadi empat besar ekonomi dunia setelah Tiongkok, India, dan AS. "Proyeksi jangka panjang kami didasarkan pada satu prinsip penting (yaitu) porsi negara terhadap PDB dunia pada akhirnya harus menyatu dengan porsi mereka terhadap populasi dunia, didorong oleh konvergensi PDB per kapita antara negara maju dan negara berkembang," kata David Martin yang memimpin ekonom Standard Chartered. Pada 2030, 10 negara ekonomi terbesar dunia menurut proyeksi Standard Chartered dan PDB-nya, adalah: 1. Tiongkok (64,2 triliun dolar AS); 2. India (46,3 triliun dolar AS); 3. AS (31 triliun dolar AS); 4. Indonesia (10,1 triliun dolar AS); 5. Turki (9,1 triliun dolar AS); 6. Brasil (8,6 triliun dolar AS); 7. Mesir (8,2 triliun dolar AS); 8. Rusia (7,9 triliun dolar AS); 9. Jepang (7,2 triliun dolar AS); dan 10. Jerman (6,9 triliun solar AS). ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar