ZERO Moment of Truth (ZMOT) adalah strategi pemasaran (marketing) untuk memenangkan persaingan bagi suatu produk. Strategi ini kini dimainkan ke persaingan politik, khususnya untuk membuat semua kontestan sama-sama start dari nol. Tak aneh kalau untuk itu segala prestasi petahana dibuat untuk tidak diakui atau dikesampingkan. Strategi pemasaran ini bermula dari AG Lafley, CEO Peocter & Gamble (P&G), produsen consumer goods di AS, yang menciptakan Moment of Truth (MOT) dalam pemasaran (2005). Ia ciptakan First Moment of Truth (FMOT) dan Second Moment of Truth (SMOT), dan Third Moment of Truth (TMOT). FMOT terjadi dalam 3—7 detik pertama ketika secara offline atau online konsumen yang menemukan produk oleh pemasar diubah dari browser menjadi pembeli. P&G melukiskan momen pertama kebenaran "saat konsumen memilih produk ketimbang penawaran pesaing lainnya". SMOT ketika pelanggan membeli produk dan mengalami kualitasnya sesuai dengan janji merek. Untuk itu, sebelum FMOT harus ada "stimulus" berupa iklan yang memperkenalkan produk dengan segala keunggulannya. Mungkin ada beberapa detik kebenaran untuk setiap produk dikonsumsi (digunakan), memberi konsumen informasi untuk pembelian di masa depan dan untuk berbagi pengalaman dengan produk/layanan. TMOT: umpan balik atau reaksi konsumen terhadap suatu merek, produk, atau layanan, yaitu konsumen menjadi penganjur merek dengan menceritakan dari mulut ke mulut atau lewat media sosial. Itu hingga 2011, Google melakukan penelitian tentang keputusan konsumen menentukan pilihan produk yang akan dibelinya: pelanggan di AS melakukan riset online sebelum benar-benar membeli produk. Atas hasil penelitian tersebut, pasar menjadi ZMOT, semua produk melakukan "stimulus", menonjolkan segala keistimewaan produknya untuk setara bersaing di ZMOT. Namun, implementasi ZMOT di dunia politik agak berbeda. Bukan penonjolan keunggulan "produk" yang dimainkan di ZMOT, melainkan malah merusak reputasi pesaing, menciptakan ketakutan konsumen terhadap segala sesuatu yang dikaitkan ke pesaing, bukan hanya lewat invisible hand, bahkan secara terang-terangan demi terciptanya kondisi sama-sama start dari nol. Implementasi di politik, seperti dengan "stimulus" #2019GantiPresiden, ada yang lupa ZMOT itu bermula dari FMOT, SMOT; pengalaman dengan produk pilihan pertama justru telah mereka TMOT-kan. Kepercayaan konsumen tak mudah dirusak, hanya dengan banjir hoaks. Harus hasil riset akurat. ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar