PT Pertamina (Persero) akhirnya menurunkan harga avtur, bahan bakar pesawat udara, untuk Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dari Rp8.210 menjadi Rp7.960 per liter. Penurunan harga avtur ini sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM No. 17/2019, berlaku sejak 16 Februari 2019. Media Communication Manager Pertamina Arya Dwi Paramita mengatakan, "Harga ini lebih rendah sekitar 26% dibanding dengan harga avtur (published rate) di Bandara Changi Singapura yang terpantau per tanggal 15 Februari 2019 sekitar Rp10.769 per liter." Sebelumnya, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan harga avtur di Bandara Soetta lebih mahal dari di Bandara Changi. Ia mengutip harga kontrak avtur per November 2018 di Bandara Soetta 107,70 dolar AS per barel, sedangkan di Bandara Changi 102,10 dolar AS per barel. Menurut Arya, Pertamina secara periodik dua kali sebulan melakukan evaluasi dan penyesuaian harga avtur. "Untuk periode kali ini, harga avtur mengalami penurunan dibanding dengan periode sebelumnya," jelas Arya. "Pertamina berharap penurunan harga avtur ini juga merupakan bentuk dukungan Pertamina terhadap industri penerbangan nasional, yang diharapkan juga berdampak pada industri lainnya termasuk pariwisata," tambah Arya. Berdasar pada Perpres No. 55/2005, acuan utama penentuan harga BBM di Indonesia adalah Mean of Platts Singapore (MOPS) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, harga jual avtur juga ditetapkan secara business to business (b to b) terhadap pihak maskapai penerbangan. "Harga jual avtur untuk setiap maskapai ditetapkan berdasar pada kesepakatan para pihak yakni antara Pertamina sebagai penyedia dan maskapai penerbangan sebagai konsumen," jelas Arya. (detik-finance, 17/2/2019) Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Ari Askhara menyambut baik langkah Pertamina menurunkan harga jual avtur. "Semua bentuk penurunan komponen biaya pastinya akan ber-impact positif buat maskapai penerbangan," ujar Ari. Untuk itu, Ari yang juga Dirut Garuda Indonesia mengapresiasi aksi nyata Pertamina atas kepedulian kepada industri penerbangan dan pariwisata. Sebelum Pertamina menurunkan harga avtur, Garuda Indonesia Group (Garuda, Citilink, Sriwijaya Air, dan NAM Air) telah menurunkan harga tiketnya 20%. Dengan harga tiket penerbangan terjangkau, lebih banyak orang melakukan perjalanan dengan pesawat, industri penerbangan dan pariwisata kembali gairah, juga memperlancar mobilitas sosial dan ekonomi. ***
Kata Kunci
Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani
0 komentar:
Posting Komentar