Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Polar Vortex, Suhu di AS Minus 60 Derajat Celsius!

FENOMENA Polar Vortex, badai pusaran kutub menerjang wilayah Amerika Serikat bagian utara dan tengah, suhu lebih dingin dari Antartika hingga minus 60 derajat Celsius. Warga dilarang keluar rumah, Air Terjun Niagara beku, di Chicago gelandangan dimasukkan hotel untuk dapat penghangat. Suhu di Negara Bagian North Dakota mencapai 32 derajat di bawah nol Celsius dan minus 52 derajat Celsius di Mennesota. Di Twit, Presiden Donald Trump menyebut sebagian wilayah mencapai minus 60 derajat Celsius. Balok-balok es menutupi sungai berliku melewati pusat Kota Chicago. Media The Independent, Jumat (1/2), memuat gambar terbaru Air Terjun Niagara menjadi seperti film animasi Disney, Frozen. Laporan NBC News, sekitar 120 juta orang di 27 negara bagian AS mendapat peringatan cuaca dingin ekstrem dari Upper Midwest ke Maine hingga North Carolina. "Ini adalah dingin bersejarah. Suhu yang mengancam jiwa dan harus ditanggapi sebagaimana mestinya," ujar Wali Kota Chicago Rahm Emanuel, yang kotanya dicekam dingin minus 40 derajat Celsius, seperti dikutip Kompas.com dari AFP (1/2). Badan Cuaca Nasional (NSW) memperingatkan warga, "Angin dingin yang berbahaya bisa menyebabkan jaringan tubuh membeku pada kulit yang terpapar dingin dalam 5 menit". Puluhan tunawisma di Chicago mendirikan tenda di tengah suhu yang bisa mencapai minus 49 derajat Celsius. Kelompok itu menggunakan 100 propana (kompor pemanas ruangan) bantuan warga, tetapi satu propana meledak. Insiden itu membuat Departemen Kebakaran Chicago melarang adanya propana karena berpotensi menimbulkan risiko. Ketika itu pemerintah kota memberi tahu ada donatur yang menampung mereka dan telah membayar hotel buat mereka untuk seminggu ke depan. "What the hell is going on with Global Warming? Please some back fast, we need you!" twit Trump meminta seseorang menjelaskan. Badan Nasional Atmosfer dan Kelautan AS (NOAA) menjawab cuitan Trump, "Badai musim dingin tidak membuktikan bahwa pemanasan global tidak terjadi". NOAA melampirkan tautan ke artikel yang memaparkan bahwa badai salju lebat barangkali wajar terjadi karena bumi menghangat. Cuaca buruk ini bernama Polar Vortex, spiral udara besar musim dingin berhembus di atas lapisan atmosfer kutub utara. Ia berbentuk pusaran angin yang menggenggam udara beku kutub membalut arus angin besar lain di bawah atmosfer (jet stream), menjadi gumpalan angin dingin tak kenal ampun ke kawasan AS. ***

0 komentar: