Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Corona, Menang Tanpa Menyerang?

Artikel Halaman 8, Lampung Post Senin 30-03-2020
Corona, Menang tanpa Menyerang?
H. Bambang Eka Wijaya

DIRJEN Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) Tedros Gebreyesus saat bersama Presiden Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Gianni Infantino meresmikan kampanye FIFA melawan virus Corona menyatakan, perang melawan Covid-19 tak mungkin menang kalau hanya bertahan terus, tanpa menyerang.
Asumsi Tedros itu mengadopsi permainan sepak bola. Kalau tanpa menyerang, kecil kemungkinan untuk bisa menang. Bahkan Italia, juara Piala Dunia sepak bola yang terkenal dengan sistem pertahanan grendel itu, ketika hanya bertahan melawan virus Corona kebobolan hampir 7.000 gol: jika disamakan satu kematian korban sebagai sebuah gol.
Pertahanan grendel Italia kocar-kacir dibuat Covid-19, karena para pemainnya-warga Italia-tidak disiplin dalam bermain, sekalipun sudah ditetapkan lockdown.
Demikian pula Spanyol, lemahnya dalam fisiplin bermain itu mengakibatkan teknik permainan 'tiki-taka' ambyar dibuat tim Corona, yang di negeri matador berarti mahkota. Kematian akibat Covid-19 (Kamis 36/3) di Spanyol tercatat 3.434 orang, lebih tinggi dari Tiongkok 3.285, dan kedua setelah Italia, 6.820.
Di negeri Paman Sam yang sepak bolanya (rugby) main tubruk lawan yang menguasai bola, ternyata hanya bisa menubruk angin ketika lawan Corona. Akibatnya, 53 ribu lebih kasus terkonfirmasi positif, dengan kematian mencapai lebih 600 orang.
Tak kepalang, New York di-lockdown. Juga California yang berpenduduk 40 juta. Trump yang menggelontorkan dana perang melawan Corona satu triliun dolar (Rp16.000 triliun), dipetkuat Kongres menjadi dua triliun dolar, yakin bisa membuka lockdown negerinya pada hari Paskah (10 April 2020). Tapi pengamat meragukan perang AS melawan Corona hari itu selesai, karena ujung grafik serangan hingga Kamis lalu belum melengkung berbalik arah.
Negara-negara maju itu ditaklukkan Corona karena mereka sejak awal bertanding hanya bertahan. Setelah kedodoran baru mencari cara untuk menyerang. Sebab, awalnya Corona dianggap enteng, tak diobati pun sembuh sendiri. Tak tahunya malah jadi pencabut nyawa yang efektif.
Karena itu, Tedros dengam WHO dan FIFA menyarankan permainan menyerang dengan longshot football. Yakni dengan strategi segi tiga: tes massal, pelacakan kontak maksimal, dan menjaga jarak aman.
Ia tegaskan, "supaya menang, kita perlu menyerang virus dengan taktik yang agresif dan tepat sasaran. Memeriksa semua orang dengan pengawasan (ODP), mengisolasi semua kasus positif, dan mengkarantina orang yang berkontak dekat." ***




1 komentar:

20 April 2020 pukul 13.12 cherryblossom mengatakan...

Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
WA : +855964283802 || LINE : +855964283802