Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Letusan Supergunung Toba Sisakan Populasi Manusia!

Artikel Balaman 8, Lampung Post Minggu 08-03-2020
Letusan Supergunung Toba
Sisakan Populasi Manusia!
H. Bambang Eka Wijaya

LETUSAN Supergunung Toba 74.000 tahun lalu terdahsyat sepanjang sejarah, bekas kawahnya menjadi Danau Toba. Usai letusan, materialnya menyelimuti atmosfir, menyulut musim dingin vulkanik enam sampai 10 tahun, dan pendinginan permukaan bumi 1.000 tahun.
Dahsyatnya letusan Supergunung Toba menimbulkan bencana besar, termasuk menghancurkan populasi hominin dan mamalia di Asia. Namun timbul pertanyaan para ilmuwan, bagaimana populasi manusia bisa selamat dan bertahan?
Masalahnya, letusan itu terjadi pada priode migrasi manusia awal dari Afrika ke Asia, seperti dilansir Kompas.com dari Phys (27/2/2020). Ilmuwan memperkirakan, letusan itu hampir memusnahkan manusia yang sedang bermigrasi, membuat mereka tertahan di Afrika Timur dan India.
Beberapa ahli mengatakan peristiwa itu mendorong spesies kita ke jurang kepunahan. Namun perkiraaan para ilmuwan itu meleset. Itu diungkapkan sebuah studi terbaru yang diterbitkan di Nature Commuications.
Studi ini mengungkap manusia purba justru bisa melewati peristiwa letusan gunung berapi supervulkanik yang terjadi 74.000 tahun lalu itu. Temuan tersebut berdasar penelitian yang dilakukan oleh University of Queensland, Australia, terhadap alat-alat batu di situs Dhaba, Middle Son River Valley, India Tengah.
Hasilnya menunjukkan manusia pertama kali tiba di situs tersebut pada 80.000 tahun yang lalu, dan tetap berada di situ sampai setidaknya 48.000 tahun yang lalu.
Selain itu, tidak ditemukan gangguan dalam produksi alat batu. Bentuknya tidak berubah secara drastis ataupun menghilang dalam priode tertentu. Artinya, situs tersebut terus ditempati dan menunjukkan jika letusan Gunung Toba tak mengganggu migrasi manusia purba saat meninggalkan Afrika.
Peneliti menilai temuan ini tidak mendukung teori, populasi hominin punah karena letusan super-volcano Toba. Sebaliknya, bukti arkeologis menunjukkan manusia selamat dari salah satu peristiwa vulkanik terbesar dalam sejarah manusia.
Meski demikian, studi terakhir ini juga tetap meninggalkan tanda tanya. Menurut Kira Westaway, peneliti dadpri Macquarie University, Australia, yang tak terlibat dalam penelitian mempertanyakan bagaimana manusia purba bisa selamat. Apakah ini berarti letusan Gunung Toba tidak sebesar dan sedahsyat yang dibayangkan, ataukah memang manusia lebih bisa beradaptasi dalam menghadapi bencana besar.
Faktanya, spesies manusia selalu mampu beradaptasi melewati bencana yang menerpanya. ***


0 komentar: