Artikel Halaman 8, Lampung Post Rabu 04-03-2020
Muhyiddin Yassin, PM Malaysia!
H. Bambang Eka Wijaya
MINGGU (1/3/2020) Yang Dipertuan Agong Sultan Abdullah melantik Tan Sri Muhyiddin Mohamad Yassin sebagai Perdana Menteri Malaysia menggantikan Mahathir Mohamad yang mengundurkan diri. Muhyiddin lahir di Muar, Johor, Malaysia 15 Mei 1947, dari ayah berdarah Bugis dan ibunya keturunan Jawa.
Muhyiddin semula politisi UMNO sampai 2015. Sejak 2015 ia menjadi Presiden Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM/Bersatu), yang berkoalisi dalam Pakatan Baru pimpinan Mahathir Mohamad, di dalamnya juga ada Partai Anwar Ibrahim, Parai Keadilan Rakyat (PKR).
Sebelumnya, Sabtu 29/2/2020 Sultan Abdullah menggelar pertemuan dengan semua anggota Parlemen membahas kekosongan kursi PM setelah ditinggalkan Mahathir. Akhirnya hari itu juga ditunjuk politisi senior Muhyiddin yang pada kabinet terakhir ini menjabat menteri pertanian.
Melalui awak media, Muhyiddin mengucapkan terima kasih kepada segenap pendukungnya. "Saya ingin berterima kasih kepada semua yang memberi dukungan moral, dan saya harap publik Malaysia menerima keputusan yang diumumkan," katanya.
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam masyarakat, Presiden PKR Anwar Ibrahim menyampaikan dukungan atas pengangkatan Muhyiddin sebagai PM. Anwar mengantarkan langsung surat dukungannya kepada Sultan Abdullah.
"Sudah waktunya untuk melakukan hal benar bagi masyarakat dan negara kami yang tercinta ini," tutur Anwar di Twitter dikutip Kompas.com dari AFP.
Sepanjang karir politiknya di UMNO, 1992-1995 ia terpilih sebagai Menteri Besar Johor. Maret 2004-Maret 2008 menjadi Menteri Pertanian Malaysia. Maret 2008-April 2009 menjadi Meneri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia. April 2009-Juli 2015 sebagai Menteri Pendidikan Malaysia, merangkap Wakil Perdana Menteri. Sejak 2015 sampai terpilih menjadi PM, menjabat sebagai Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani.
Perubahan cepat dimulai Senin (24/2/2020) saat Mahathir mengumumkan telah menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Sultan Andullah.
Itu terjadi setelah malam sebelumnya diketahui Partai Bersatu mengadakan pertemuan dengan oposisi, UMNO dan Partai Islam Malaysia (PAS). Secara terbuka Mahathir mengatakan, ia harus mundur karena dia tak ingin bekerja sama dengan UMNO yang dia sebut korup.
UMNO atau Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) juga disebut Barisan Nasional, dahulunya partai Mahathir. Namun sejak masa akhir kekuasaan Najib Razak, UMNO menjadi target utama kampanye Mahathir dan berhasil dia kalahkan. ***
0 komentar:
Posting Komentar