Artikel Halaman 8, Lampung Post Senin 23-03-2020
Harga Minyak Terjun Jadi 24 Dolar!
H. Bambang Eka Wijaya
HARGA minyak mentah dunia kembali terjun menjadi 24,28 dolar AS per barel dipicu oleh perang harga dalam peningkatan produksi Arab Saudi dan Rusia di tengah melemahnya permintaan akibat Pandemi Covid-19. Arab Saudi menaikkan produksi dari 9,7 juta barel menjadi 12,3 juta barel per hari.
Berdasar data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (18/3/2020) hingga pukul 20.03 WIB, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak April 2020 di bursa Nymex anjlok 9,91% ke level 24,28 dolar AS per barel. Harga minyak Brent untuk kontrak Mei 2020 di bursa ICE bergerak melemah 4,98% ke level 27,3 dolar AS per barel.
Pandemi Covid-19 mengurangi permintaan minyak cukup signifikan. Selain karena sejumlah negara melakukan lockdown, banyak negara juga membatasi pejalanan turis maupun warganya. AS misalnya, membatasi masuknya penerbangan dari 28 negara Eropa.
Goldman Sachs Inc. mengatakan konsumsi minyak bisa turun 8 juta barel per hari dan memangkas perkiraan minyak Brent untuk kuartal kedua menjadi ke level 20 dolar AS per barel. Demikian pula Standard Chartered Plc. memprediksi harga minyak akan jatuh lebih dalam dari 20 dolar AS per barel pada kuartal berikutnya.
Ahli strategi pasar Asia Pasifik AxiCorp, Stephen Innes, mengatakan bahwa situasi saat ini belum mencapai puncaknya sehingga mungkin akan bergerak lebih buruk lagi.
"Harga minyqk akan turun menjadi 18-20 dolar AS per barel, jika kasus Covid-19 meningkat secara eksponensial, terutama di AS. Itu akan membuat para pedagang minyak ketakutan," ujar Stephen dikutip Bisnis.com (18/3/2020) dari Bloomberg.
Penurunan permintaan itu bertepatan dengan membanjirnya pasokan karena Arab Saudi dan Rusia terlibat dalam perang harga. Mizuho Securities Llc. memperingatkan harga minyak mentah bisa menjadi negatif jika pertengkaran dua negara itu akan membanjiri pasar dengan pasokan.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan saat ini harga minyak mentah sudah mendekati bawah 24 dolar AS per barel. Ada kemungkinan harga akan kembali terjun bebas.
"Ada kemungkinan harga menuju 19 dolar AS per barel," ujarnya.
Menurut dia, level support dan resistan WTI saat ini adalah 22-25 dolar AS per barel. Jika level itu tertembus, maka support dan resistan akan berada di kisaran 20-24 dolar AS per barel.
Sentimen positif yang bisa membuat harga minyak berbalik menguat, menurut Ibrahim saat ini belum ada. Pasalnya, permintaan terus menurun mengikuti penyebaran Corona. ***
0 komentar:
Posting Komentar