Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Hasil Uji Coba Fase 2 Vaksin Covid-19 RRT!

Artikel Halaman 8, Lampung Post Minggu 02-08-2020
Hasil Uji Coba Fase-2
Vaksin Covid-19 RRT!
H. Bambang Eka Wijaya

SEBELUM dikirim ke Indonesia untuk uji klinis fase-3, bakal vaksin Covid-19 buatan Sinovac, lebih dahulu diuji coba fase-1 dan fase-2 di Tiongkok. Fase-2 uji coba dilakukan pada 508 relawan mulai April lalu.
Uji coba fase-2 itu dipublikasi jurnal The Lancet, dilansir Science Daily, Rabu (22/7/2020). Hasilnya menunjukkan vaksin ini aman dan menginduksi respon imun atau kekebalan tubuh.
Tujuan penelitian itu untuk mengevaluasi respon imun dan keamanan vaksin, serta untuk menentukan dosis yang paling cocok untuk percobaan fase-3. Uji coba fase-3 untuk mengkonfirmasi apakah kandidat vaksin efektif melindungi terhadap infeksi SARS-Coc-2, Covid-19.
Profesor Feng-Cai Zhu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) provinsi Jiangsu, Tiongkok, mengatakan uji coba fase-2 menambah bukti tentang keamanan dan imunogenisitas dalam populasi besar daripada uji coba fase-1.
"Ini langkah penting dalam mengevaluasi percobaan tahap awal vaksin dan uji coba vaksin fase-3," kata Zhu. (Sains.Kompas, 22/7)
Vaksin dalam percobaan ini menggunakan virus flu biasa manusia, yakni adenovirus, untuk mengirimkan materi genetik yang mengkode protein spike SARS-Cov-2 ke sel.
Adenovirus adalah virus flu yang menginfeksi sel manusia dengan mudah, tetapi tidak mampu menyebabkan penyakit.
Selanjutnys materi genetik dari sel-sel tersebut menghasilkan protein spike dan melakukan perjalanan ke kelenjar getah bening, di mana sistem kekebalan tubuh memproduksi antibodi yang akan mengenali protein spike tersebut dan melawan virus korona.
Dari 508 peserta uji coba itu, sebanyak 253 peserta menerima dosis tinggi, 129 peserta menetirima fosis rendah, dan 126 peserta menerima plasebo.
Sekitar 309 peserta berusia 18-44 tahun, 124 peserta berusia 45-54 tahun, dan 65 peserta berusia 55 tahun atau lebih.
Hasilnya: (1). 95% atau 241 dari 253 peserta dosis tinggi dan 91% yakni 118 dari 129 dosis rendah menunjukkan respon sel T atau antibodi pada hari ke 28 pascavaksinasi.
(2). Pascavaksinasi hari ke 28, vaksin menginduksi respon antibodi menetralisasi pada 59% atsu 148 dari 253 kelompok dosis tinggi dan 47% atau 61 dari 129 penerima dosis rendah.
(3). Kelompok plasebo tidak menunjukkan peningkatan antibodi sejak awal uji coba.
Kedua dosis vaksin menginduksi respon antibodi penetral yang signifikan untuk virus SARS-Cov-2 hidup.
Dalam 28 hari, 24 peserta dosis tinggi mengakami efek samping parah. Reaksi parah paling umum adalah demam. ***

0 komentar: