Artikel Halaman 8, Lampung Post Senin 24-08-2020
Pacuan Realisasi Anggaran vs Resesi!
H. Bambang Eka Wijaya
UNTUK mengatasi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah telah menyiapkan dana Rp695,2 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan, sampai 5 Agustus anggaran tersebut baru terealisasi Rp151,25 triliun. (Kompas.com, 19/8)
Dipotong realisasi kuartal II 2020 sampai akhir Juni Rp72,5 triliun (Investor.id, 10/7), berarti realisasi per 1 Juli hingga 5 Agustus sebesar Rp78,75 triliun. Mungkin realisasi itu relatif kecil, apalagi jika realisasi anggaran ini diandalkan untuk menghindarkan Indonesia dari resesi pada kuartal III 2020, Juli-Agustus-September.
Realisasi tersebut tergolong lamban bisa disimak dari keluhan Sri Mulyani. Bendahara negara itu mengatakan, salah satu tantangan dalam melakukan percepatan realisasi anggaran yakni beberapa pejabat menteri yang masih baru dan belum terbiasa dengan birokrasi pemerintahan.
Padahal, di tengah kondisi pandemi pemerintah perlu melakukan kerja cepat untuk mendorong kinerja perekonomian yang tertekan.
"Beberapa menteri benar-benar baru saya selalu berpikiran seluruh menteri seperti saya, tapi ternyata tidak," ujar Sri Mulyani dalam diskusi yang diadakan The Jakarta Post. (19/8)
"Beberapa dari mereka benar-benar baru, tidak semua benar-benar paham birokrasi, beberapa belum pernah bekerja di pemerintah," kata Sri.
Ia mengaku terdapat beberapa halangan dalam proses merealisasikan anggaran di tengah pandemi. Sebab, dalam proses realisasi anggaran, pemerintah juga harus mempertimbangkan aspek kehati-hatian agar realisasi belanja benar-benar dialokasikan kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
"Menyiram uang ke masyarakat, tidak seperti menyiram toilet. Sebab akan ada orang di luar sana yang melakukan proses audit, sehingga Anda harus bisa memastikan uang tersebut mengalir ke mana, by name, by addres, by their account number," tegas Sri.
Dari penjelasan Sri Mulyani itu bisa dipahami ribetnya menghindari resesi ekonomi pada kuartal III 2020. Andai realisasi anggaran melaju pesat pun, masih harus dipacu lagi untuk mengalahkan laju resesi global yang terus meluas.
Meski demikian, kita harus optimis bisa lolos dari resesi pada kuartal III 2020. Karena, selain anggaran Covid dan PEN ada induknya, APBN 2020, yang sampai akhir Juni realisasinya telah mencapai Rp1.068,9 triliun. Itu 39% dari target Perpres 72/2020 sebesar Rp2.739,2 triliun.
Dengan itu, optimisme masyarakat diharapkan mendukung optimisme pemerintah untuk lolos dari resesi kuartal III 2020. ***
0 komentar:
Posting Komentar