Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Monolitis Absolut, Wajik Bandung!

"DALAM monolitis absolut 92% suara partai politik (parpol) berhimpun dalam koalisi berkuasa di parlemen, kondisi politik nasional jadi seperti wajik bandung!" ujar Umar. "Itu sejenis kue Lebaran, dibungkus dengan kertas minyak warna-warni--biru, hijau, merah, putih, kuning, dan lain-lain--tapi isinya wajik yang sama!"

"Wajik bandung yang dibungkus dengan melintir kertas pembungkus di kedua ujungnya dengan menyisakan untuk rumbai penghias itu, disajikan dari rumah warga Betawi sampai pedalaman Sumatera Utara!" sambut Amir. "Artinya, wajik bandung merupakan hidangan Lebaran yang sangat merakyat! Sehingga, kondisi politik wajik bandung bagi rakyat nantinya bukan lagi hal yang aneh! Rakyat paham, meski bungkusnya warna-warni, isinya sama baik bahan maupun rasanya!"

"Apalagi bagi rakyat wajik bandung punya banyak keistimewaan!" timpal Umar. "Ia

diberi pewangi alami, vanili! Dimasukkan stoples, agar tak masuk angin! Bentuknya yang praktis mudah dikantongi anak-anak, sebagai camilan di jalan saat keliling kampung berlebaran!"

"Tapi di balik keistimewaan itu pula terdapat kelemahannya!" tegas Amir. "Salah satu
bahan wajik itu kelapa, sehingga kalau lebih seminggu harum vanili dikalahkan oleh bau tengik kelapa! Memang, dalam toples yang relatif kedap udara bisa lebih awet! Tapi itu berarti, wajik bandung tak tahan angin, harus selalu tertutup rapat! Dalam politik berarti relatif tertutup, bukan saja hampa dari kritik, tapi juga sukar mengakomodasi aspirasi rakyat--mungkin karena harus selalu menunjukkan loyalitas kepada sang penguasa, hingga lebih berorientasi kepentingan penguasa ketimbang kepentingan rakyat! Bentuk yang praktis dibawa ke mana-mana untuk kepentingan penguasa! Sedang kepentingan rakyat, baru nanti menjelang pemilu berikutnya
dipikirin¯!"

"Hal demikian bagi rakyat dianggap wajar, karena wajik bandung memang sajian ala kadarnya, asal ada yang disajikan di hari raya!" timpal Umar. "Dalam politik, kondisi wajik bandung juga jadi ala kadarnya, asal ada perwakilan rakyat! Soal efektif atau tidak fungsinya bagi rakyat, sudah cukup dengan warna-warninya yang mewakili warna aliran massa pendukung! Jadi, dalam soal warna, dalam kondisi politik wajik bandung semua warna aliran politik terakomodasi di parlemen!"
"Semua itu diandaikan jika koalisi berkuasa benar-benar berjalan rapijali, loyalitas dan satu bahasa dalam koalisi tak sedikit pun mengalami anomali!" tegas Amir. "Lain hal kalau tutup stoples wajik bandung tersingkap sedikit sehingga angin bisa masuk--bau tengik akan
sembribit keluar dari stoples koalisi--tapi justru itulah bau rakyat! Apakah koalisi berkuasa dalam monolitis absolut selalu bisa terpelihara dengan harum penguasa, atau terkontaminasi tengiknya bau rakyat, sejarah yang akan menentukan!"

0 komentar: