Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

'Study Tour' ke Kuburan Kampung!

WAKIL kepala sekolah (kepsek) usul, "Sebaiknya study tour murid kita kali ini ke kuburan kampung kita saja!" ujarnya. Study tour ke pabrik seperti selama ini ternyata cuma memotivasi siswa untuk menjadi buruh pabrik, bukan inovator produk baru atau apalagi pengusaha pabrik, yang amat jauh dari realitas kemampuan mereka!"

"Tapi masak lantas
study tour ke kuburan?" entak kepsek. "Selain konyol jadi tertawaan wali murid, juga rawan kesurupan! Dari mana ide segila itu?"
"Bukan ide gila!" tangkis wakil. "Ide itu muncul saat menghadiri pemakaman tokoh kampung ini yang sukses di Jakarta! Tanpa kita sadari, banyak tokoh asal kampung ini sukses di rantau, bahkan luar negeri! Saat meninggal jasad mereka dibawa pulang, dimakamkan di kampung asalnya sini! Mereka itu pejabat tinggi, politisi nasional, diplomat, pengusaha miliarder!"

"Tunggu dulu!" potong kepsek. "Kau betul! Tokoh-tokoh itu anak kampung ini, dulu murid sekolah ini juga, terbukti bisa sukses di kancah nasional malah internasional!

Aku setuju itu bisa menjadi inspirasi konkret dan lebih dekat emosionalnya untuk memotivasi murid kita! Sama-sama anak kampung ini, kalau tokoh-tokoh itu bisa, mereka juga harus bisa! Tapi kita harus kerja keras lebih dulu, menyosialisasikan
esensi ide ini pada wali murid, tokoh masyarakat, aparat setempat, agar semua tahu persis ide dasarnya!"

"Itulah yang ingin kusampaikan tadi!" timpal wakil. "Masalahnya, nyata telah terjadi degradasi impian anak-anak kampung ini dari zaman ke zaman! Dulu setiap keluar kampung impiannya jadi pejabat tinggi, politisi nasional, diplomat, atau pengusaha besar, justru generasi sekarang ke luar kampung impiannya cuma jadi kuli pabrik! Kenyataan buruk ini cuma bisa kita tunjukkan pada mereka lewat kuburan! Untuk itu juga perlu kita ajak wali murid dan tokoh masyarakat ke kuburan, menunjukkan bukti degradasi itu, guna mengubah mindset mereka!"

"Setuju! Sekarang baru kita sadari kenapa leluhur menanamkan tradisi membawa pulang jenazah untuk dimakamkan di kampung!" ujar kepsek. "Ternyata itu diperlukan untuk retrospeksi lintas generasi, agar warga kampung ini bisa mendapat standar kualitas yang telah dicapai generasi pendahulu! Lewat standar itu generasi muda harus berjuang mencapai kualitas dan status sosial yang lebih baik! Bukan malah melorot jauh di bawah standar yang telah tercapai!"

"Sekaligus untuk disadari warga kampung, buat apa biaya mahal membawa pulang jenazah dari seberang pulau--bahkan dari luar negeri! Pasti tak sekadar mengantar bangkai!" timpal wakil. "Study tour ke kuburan bisa menjadi proses menalari
wisdom leluhur dalam menjaga agar peradaban jangan mundur--seperti terjadi kini--kampung asal pejabat tinggi berubah jadi kampung kuli!"

0 komentar: