Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Akhirnya, Korban Tabung Gas pun Jatuh di Lampung


"KORBAN tabung gas 3 kg akhirnya jatuh di Lampung!" ujar Umar. "Sukardi, warga Gisting Bawah, Tanggamus, jadi korban pertama konversi minyak tanah ke kompor gas di provinsi ini. Padahal distribusi kompor gas itu di Lampung belum selesai! Untuk tujuh kabupaten lagi--Lampung Timur, Tulangbawang, Tulang Bawang Barat, Mesuji, Lampung Barat. Lampung Utara, dan Way Kanan, pembagian 769.202 set kompor gas baru selesai awal Ramadan!"

"Sukardi sebenarnya sudah tahu tabung gasnya bocor, dia larikan keluar rumah!" sambut Amir. "Ternyata di belakang rumah ada tungku, apinya menyambar tabung, Sukardi pun terbakar sekujur tubuh!"

"Masalahnya, bagaimana agar korban pertama ini bisa menjadi korban terakhir!" tegas Umar. "Semua pihak di provinsi ini harus bisa bekerja sama melakukan pencegahan dini, dengan pemeriksaan ketat sejak penerimaan perangkat kompor gas baru dari Jakarta dicek satu per satu semua perangkatnya dalam air sampai betul-betul tak ada kebocoran, dengan prinsip lalai satu tabung, tewas satu orang! Kemudian proses pengisiannya, setiap tabung dipastikan ring dan valve-nya tidak rusak atau bocor! Lalu sepanjang jalur distribusi, dipastikan tak ada pengoplosan dan perbuatan jahat lain yang bisa berakibat korban jiwa!"


"Konsumen juga harus waspada!" timpal Amir. "Setiap membeli gas harus dicelupkan dulu dalam air di ember untuk memastikan peranti tabung tak ada yang bocor! Kalau ada kebocoran, segera kembalikan ke penjual dan beri tahu agar diamankan!"

"Kembali ke kerja sama antarinstansi untuk pencegahan dini, Pemprov mengordinasi agar setiap instansi terkait punya petugas di setiap mata rantai pengamanan tadi!" tegas Umar. "Sebagai jaminan pemerintah (daerah) telah melakukan tugas negara melindungi setiap warga, Pemprov Lampung bisa mengeluarkan label ‘security checked’ di setiap tabung yang baru diisi, sebagai tanda semua prosedur pengamanan telah dipenuhi! Ini bisa membantu konsumen merasa aman menggunakan perangkat yang mudah meledak itu!"

"Artinya, Lampung harus menjadi pelopor untuk peduli pada nasib rakyat dari ancaman bom yang dikirim ke rumah warga itu!" timpal Amir. "Jangan ikuti cara pemerintah nasional maupun provinsi lain yang tega melakukan pembiaran warganya jadi korban bom secara beruntun! Dengan jaminan 'security checked' itu, gejala ramai-ramai kembali ke minyak tanah bisa diatasi--karena beban rakyat semakin berat akibat minyak tanah langka, kalaupun ada Rp8.000/liter, lebih mahal dari pertamax Rp6.800/liter di Lampung!"

0 komentar: