Kata Kunci

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani

Uruguay, Bermodal Keunggulan Sejarah!


"DALAM Piala Dunia 2010 Uruguay tampak biasa-biasa saja! Tertatih-tatih di grup, 16 besar, dan perempat final, akhirnya sampai ke semifinal!" ujar Umar. "Jika disebut banyak faktor luck yang membuatnya sampai ke semifinal, tidaklah keliru! Seperti, jika lengan Suarez tak tertabrak bola di mulut gawangnya, hingga dihukum kartu merah dan penalti tapi gagal berbuah gol buat Ghana, Uruguay tersingkir tanpa lewat adu penalti!"

"Justru karena faktor luck akrab pada Uruguay, kiprah juara Piala Dunia dua kali (1930 dan 1950) sampai ke semifinal di Afsel ini jadi tak biasa lagi!" sambut Amir.

"Motivasi untuk mengulang sukses genap 80 tahun dan 60 tahun lalu, bisa menjadi modal keunggulan sejarah bagi Uruguay! Modal serupa tak dimiliki Belanda yang belum pernah jadi juara Piala Dunia, sekalipun kapasitas tim dan individu pemainnya di atas kertas lebih baik!"


"Faktor sejarah itu memang jadi aktual di Afrika Selatan, tapi dengan nada sebaliknya--momentum mengulang sejarah yang terlalu lama ditunggu itu akan menjadi beban mental yang berat pada para pemain Uruguay!" tegas Umar. "Tapi pelatih Uruguay Oscar Tabarez membantah perang urat saraf yang mengarah ke timnya itu, dengan menegaskan faktor sejarah itu bukan beban, melainkan justru jadi pendorong semangat juang timnya untuk mewujudkan harapan bangsanya! (fifa.com, [3-7]). Sepanjang sejarah Piala Dunia, selain juara dua kali, Uruguay juga tiga kali masuk semifinal, 1954 di Swiss, 1970 di Meksiko, 2010 di Afsel! Uruguay juga dua kali juara sepak bola di Olimpiade, serta tiga kali juara Copa Amerika!"

"Uruguay negara yang aktif sejak sepak bola dijadikan turnamen internasional awal abad 20, termasuk dalam keorganisasiannya!" timpal Amir. "Sepak bola masuk Olimpiade musim panas 1920 di Mesir yang dijuarai Belgia, Uruguay menjuarai dua Olimpiade berikutnya--1924 dan 1928! Atas dasar prestasi itu, Kongres FIFA 28 Mei 1928 di Amsterdam memutuskan pelaksanaan Piala Dunia FIFA pertama dengan tuan rumahnya Uruguay! Itu tak terlepas juga dengan peran Uruguay sebagai tuan rumah konferensi FIFA 1924 saat membuat sistem profesional dalam sepak bola yang berlaku hingga sekarang!"

"Dalam final Piala Dunia pertama di Montevideo 1930, tuan rumah Uruguay menekuk Argentina 4-2 disaksikan 93 ribu penonton!" tegas Umar. "Pada 1950, saat Piala Dunia kembali digelar usai Perang Dunia II, Uruguay kembali jadi juara setelah menaklukkan tuan rumah Brasil dalam pertandingan pertama yang dicatat FIFA sebagai Maracanazo--one of the most famous matches in World Cup history!"

0 komentar: